Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIBA World Cup 2023, Bekuk Latvia, Kanada Singgung Lagu Alanis Morissette

Kompas.com - 30/08/2023, 11:00 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih timnas basket Kanada, Jordi Fernandez, mengaitkan kemenangan timnya atas Latvia, pada laga Grup H FIBA World Cup 2023, dengan penggalan lirik lagu "Ironic" yang dinyanyikan Alanis Morissette

Kanada menyegel posisi juara Grup H FIBA World Cup 2023 usai mengalahkan tim kejutan, Latvia, dengan skor 101-75 pada pertandingan terakhir Grup H di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.

Pada awal laga ini, Kanada sempat mendapat perlawanan sengit dari Latvia. Bahkan, mereka tertinggal. Tim asuhan Jordi Fernandez itu tertinggal 12-23 pada akhir kuarter pertama.

Setelah itu, Kanada mulai bangkit, utamanya lewat aksi Shai Gilgeous-Alexander, yang pada akhirnya menjadi pemain terbaik laga dengan sumbangan 27 poin 6 rebound, 6 assist, dan 2 steal untuk Kanada.

Baca juga: Hasil FIBA World Cup 2023: Kanada Sempurna Usai Bekuk Latvia

Namun, selain Shai, Jordi Fernandez pun memberi atensi untuk salah satu pemainnya, Nickeil Alexander-Walker, yang memberi warna perubahan saat bermain, ketika Kanada kesulitan.

Pemain Minnesota Timberwolves itu mencetak 14 poin, 5 rebound, dan 2 assist. Di mata Fernandez, Nickeil menjadi pembeda lewat defense dan lesakan tiga angkanya.

Dia pun menganalogikan performa Nickeil seperti dalam penggalan lirik lagu "Ironic" yang dinyanyikan penyanyi asal Kanada, Alanis Morissette.

Jordi Fernandez menyitir lirik lagu "Ironic", yang berbunyi It's like ten thousand spoons when all you need is a knife (ada sepuluh ribu sendok ketika yang Anda butuhkan hanyalah pisau), tentang penampilan timnya yang buruk dan tak bertahan dengan baik.

Baca juga: Suporter Latvia: Aizsardziba... Aizsardziba... Kami Akan Kalahkan Kanada

"Kemudian Nickeil muncul sebagai 'pisau' itu. Dia masuk, bermain sangat keras, bertahan. Saat dia terbuka, dia memasukkan tembakan tiga angka," kata Fernandez, seusai laga dikutip dari keterangan LOC FIBA World Cup 2023 Jakarta.

"Jadi, saya sangat bahagia dengan upaya kolektif kami bermain bagus di tiga kuarter setelah menemui berbagai kesulitan pada kuarter pertama. Itu bagus untuk kami, saya senang untuk itu," kata Jordi. 

Kesulitan pada kuarter pertama pun diakui oleh Shay Gilgeous-Alexander.

Dia mengatakan timnya memulai pertandingan tidak seperti yang diharapkan. Kanada tidak bermain kompak sebagai tim, tetapi kemudian segera memperbaikinya.

Kanada mulai memperkuat defense, melakukan box out, rebound, dan mengalirkan operan ekstra.

Baca juga: Fenomena Latvia di FIBA World Cup: Kaus Laris, Riuh bak 5 Ribu Orang

"Kami mulai bermain dengan cara benar dan pelan-pelan pertandingan berbalik ke arah kami," kata guard Oklahoma City Thunder itu.

Ini merupakan kemenangan ketiga Kanada setelah membungkam Perancis dan Lebanon. Sementara bagi Latvia, ini menjadi kekalahan pertama di Grup H.

Walau kalah, Latvia tetap mendampingi Kanada sebagai wakil Grup H pada babak kedua grup (Grup L).

Di Grup L nanti, Kanada dan Latvia tinggal menghadapi dua wakil Grup G. Hasil dari grup masing-masing, ditambah dua game di Grup L, akan dijumlahkan untuk menentukan dua tim yang berhak lolos ke perempat final di Manila, Filipina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com