KOMPAS.com – Sekjen Panitia Pelaksana Lokal (LOC) FIBA World Cup 2023, Junas Miradiarsyah, mengatakan, pihaknya bakal menambah akses keluar untuk mengantisipasi penumpukan di pintu keluar Indonesia Arena.
Penumpukan sempat terjadi di pintu keluar Indonesia Arena seusai laga Kanada vs Perancis dalam penyisihan Grup G FIBA World Cup 2023 pada Jumat (25/8/2023).
Saat itu, pintu Indonesia Arena hanya dibuka satu sehingga menyulitkan penonton keluar dari venue.
Junas Miradiarsyah mengatakan, pintu memang sengaja dibuka sebagian untuk mengantisipasi transisi penonton keluar dan masuk.
Baca juga: FIBA World Cup 2023, Willy Usai Bersinar di Indonesia Arena: Saya Main Pakai Hati...
Namun, Junas Miradiarsyah menjelaskan, pihak LOC FIBA World Cup 2023 bakal menambah akses keluar demi memudahkan penonton.
Ini bakal dimulai ketika laga Lebanon vs Kanada dan Perancis vs Latvia bergulir di Indonesia Arena pada Minggu (27/8/2023).
"Akses keluar kami tambah. Jadi, kemarin adanya beberapa pintu yang kami batasi untuk mengantisipasi transisi penonton yang keluar dan masuk," kata Junas kepada Kompas.com pada Minggu (27/8/2023).
"Hari ini, kami sudah tambah, teknis pengalihan alur biar orang bisa keluar," kata dia.
Baca juga: FIBA World Cup 2023: Dihantam Cedera, Bintang Brasil Akhiri Kiprah Lebih Cepat
Selain itu, Junas mengatakan, pihak LOC FIBA World Cup 2023 bakal memberikan kemudahan bagi para penonton yang memiliki tiket laga pertama dan kedua.
"Kemudian untuk orang yang masuk kembali di gim berikutnya, itu tidak perlu lagi memutar lagi dari awal," ungkapnya.
"Kami menambah akses titik agar penonton keluar ke bawah untuk mereka bisa masuk lagi. Ini untuk mengantisipasi antrean panjang," katanya.
Sementara itu, Junas Miradiarsyah mengatakan, memang tidak mudah untuk mengatur arus penonton. Sebab, ini kali pertama ada event besar di Indonesia Arena.
Oleh karena itu, Junas Miradiarsyah menegaskan, LOC FIBA World Cup 2023 bakal berupaya penuh untuk mencari solusi demi kenyamanan para penonton.
Baca juga: FIBA World Cup 2023, Pebasket Brasil soal Indonesia: Senang di Jakarta, Cinta Makanannya
"Ini hal yang memang dari awal kami persiapkan. Namun, dengan adanya kondisi belasan ribu orang itu, ini untuk kali pertama di gedung ini belum ada event lain," ucap dia.
"Memang banyak hal yang perlu diperbaiki, tetapi secara umum jauh terkendali dan tidak ada hal-hal yang fatal. Banyak kekurangan yang perlu ditingkatkan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.