BANDUNG, KOMPAS.com - Komunitas running Indonesia memang sudah tren di beberapa kota besar, seperti Bandung dan Jakarta.
Popularitas komunitas ini turut berpengaruh kepada semaraknya Pocari Sweat Run Indonesia 2023 yang digelar untuk ke-10 kalinya memecahkan rekor jumlah peserta sebanyak 27.500 pelari secara hybrid.
Ada sekitar 12.000 pelari yang mengaspal di jalanan Kota Kembang, Minggu (30/7/2023). Sisanya, mereka berlari secara virtual di beberapa kota lain di Indonesia.
Aidil Rachman salah satu pelari kategori half marathon asal Bandung menceritakan bagaimana keseruannya dalam mengikuti ajang lari Pocari Sweat Run 2023 ini.
Baca juga: Anak Ridwan Kamil Bikin Lukisan Mural, Dipajang di Pocari Run 2023
“Acaranya seru banget, ini event lari paling besar di Bandung dan yang paling ditunggu-tunggu, ini bisa juga dibilang salah satu event maraton yang terbesar di Indonesia, bisa dilihat dari jumlah pesertanya," kata Aidil.
Aidil mengaku baru pertama kali mengikuti Pocari Sweat Marathon tahun ini. Melihat antusiasmenya, ia justru bersemangat untuk mengikuti kembali event di tahun selanjutnya.
Dia menyelesaikan half marathon dalam waktu 2 jam 43 menit, tanpa cedera atau kram.
Baca juga: Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Targetkan 30.000 Peserta
"Buat saya pribadi event ini sangat spesial soalnya untuk pertama kalinya mengikuti kelas half marathon 21.1 km atau bisa dibilang saya 'virgin half marathon' ya,” cerita Aidil.
"Saya awalnya target yang penting finis dan ternyata alhamdulillah bisa finis 2 jam 43 menit dan yang lebih senang lagi selama maraton tidak cedera seperti kram kaki atau cedera ankle," tuturnya.
Keberadaan komunitas-komunitas lari di Pocari Sweat Run 2023 ini juga dianggap menghidupkan gairah besar sebagai identitas event.
Bandung adalah kota dengan jumlah komunitas lari yang cukup masif, Aidil sendiri tergabung dalam komunitas Strong Manis Running Club, mayoritas membernya turut mengikuti Pocari Sweat Run 2023 kali ini.
"Soal banyaknya komunitas lari di Bandung menurut saya sangat bagus ya, soalnya bisa kita lihat kalau orang-orang khususnya (kaum) milenial sudah melek untuk hidup lebih sehat,” terangnya.
“Selain itu dengan banyaknya komunitas lari di Kota Bandung menurut saya ini memberikan pengaruh terhadap event lari seperti Pocari Sweat Marathon yang banyak peserta yang ikut.”
"Hal ini juga berdampak kepada pariwisata di Kota Bandung atau bisa dibilang meningkatkan Sport Tourism di Kota Bandung,” paparnya.
Baca juga: Run for Blue Planet di Pocari Sweat Run 2022, Standar Baru Event Olahraga
Ditemui terpisah, atlet lari Indonesia, Agus Prayogo, yang turut memeriahkan acara menilai hadirnya komunitas-komunitas lari itu sendiri lumayan berdampak positif kepada minat dan motivasi setiap orang dalam berolahraga.
Bahkan, ketika Agus harus pensiun dari dunia maraton, bukan tidak mungkin penerusnya lahir dari komunitas-komunitas atau event-event seperti Pocari Sweat Run tersebut.
"Keberadaan komunitas tentu positif, memberikan antusiasme yang luar biasa seperti pagi ini, bisa cheering sepanjang rute," kata Agus.
"Harapan dengan semakin banyaknya komunitas dan event-event lari seperti ini, bukan tidak mungkin akan lahir the next Agus Prayogo ke depannya," harap Agus sang peraih medali emas nomor maraton putra di SEA Games 2023 Kamboja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.