KOMPAS.com - FIFA telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah baru untuk turnamen Piala Dunia U17 2023. Indonesia menggantikan Peru yang status tuan rumahnya dicoret pada April lalu.
FIFA selaku induk sepak bola dunia secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023 itu berdasarkan surat resmi FIFA yang dikeluarkan pada Jumat (23/6/2023) malam WIB.
Dengan ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023, ini artinya Indonesia akan tetap menggelar agenda turnamen resmi FIFA pada tahun ini.
Baca juga: Kronologi FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023
Sebelumnya, Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 yang kemudian digantikan oleh Argentina.
Adapun Piala Dunia U17 2023 awalnya bakal diselenggarakan di negara Amerika Selatan, Peru.
Akan tetapi, FIFA mencopot status Peru sebagai tuan rumah turnamen sepak bola dunia level junior tersebut.
FIFA menunjuk Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2021 dalam pertemuan Dewan di Shanghai, China, pada Oktober 2019.
Akan tetapi, Piala Dunia U17 2021 batal dilaksanakan karena adanya pandemi Covid-19. Meski turnamen gagal terlaksana, Peru tetap mendapat hak tuan rumah untuk edisi berikutnya yakni pada 2023.
Sayang, situasi yang terjadi di Peru membuat negara tersebut kembali batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
FIFA selaku induk sepak bola dunia mengeluarkan pernyataan resmi soal pembatalan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 2023 pada Senin (3/4/2023) malam WIB.
FIFA menilai, Peru tidak bisa menyelesaikan pekerjaan infrastruktur turnamen tepat waktu.
Baca juga: 10 Fakta Penting soal Piala Dunia U17
"Langkah itu dilakukan mengingat ketidakmampuan negara tuan rumah memenuhi komitmennya untuk melengkapi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen," kata FIFA dalam keterangan resminya.
Dasar yang dipakai FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U17 di Peru dipertegas oleh Federasi Sepak Bola Peru (FPF).
Dalam keterangan resmi FPF, mereka menjelaskan bahwa adanya bencana banjir akibat topan Yaku membuat pengerjaan infrastruktur untuk Piala Dunia U17 mengalami penundaan.