Menpora Dito Ingin Selamatkan Budaya Indonesia Lewat Potradnas

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo ingin menyelamatkan budaya Tanah Air lewat Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas).

Pada tahun ini, Potradnas sudah memasuki edisi kesembilan. Ajang tersebut digelar untuk menyalamatkan budaya Indonesia dari pengaruh budaya asing dan efek era digitalisasi.

Potradnas edisi kesembilan secara resmi dibuka lewat sebuah acara yang berlangsung di Lapangan Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).

Menpora Dito Ariotedjo hadir langsung dalam acara pembukaan Potradnas IX itu. Dia menikmati penampilan 15 pelajar SDN 1 Cigaduk, Kabupaten Kuningan, yang menyajikan berbagai permainan tradisional.

Baca juga: Cegah Korupsi di Kemenpora, Menpora Kolaborasi dengan Satgassus Pencegahan Korupsi Polri

Setelah menikmati rangkaian acara yang disajikan, Menpora Dito berbicara tentang pentingnya pergelaran Potradnas.

Menurut Menpora Dito, Potradnas memang belum begitu menarik minat masyarakat.

Namun, acara tersebut tetap harus digelar demi menjaga budaya Indonesia di tengah pengaruh era digitalisasi.

"Memang antusiasme masyarakat belum mencapai puluhan ribu yang menyaksikan atau mengikuti Potradnas IX tahun 2023 di Kuningan, Jawa Barat ini," kata Menpora Dito dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Selasa (13/6/2023) malam WIB.

"Tetapi, kita telah menjalankan misi penyelamatan budaya Indonesia dari pengaruh budaya asing efek dari era digitalisasi dengan anak-anak muda tetap tertarik bergabung di jalur olahraga tradisional," imbuhnya.

Baca juga: Venue FIBA World Cup 2023 Dijajal Public Figure, Menpora Mau Main 1 Menit

"Olahraga tradisional itu terbentuk dari sejarah dan budaya yang merupakan cikal bakal nilai filosofi keindonesiaan dan nusantara, di mana sportivitas dan gotong royong merupakan kebudayaan asli Indonesia," ujar Menpora Dito.

Menpora Dito menilai, Potradnas yang mempertandingkan lima cabang olahraga itu juga bisa melestarikan serta mengembangkan olahraga tradisional.

Lalu, 11 cabang olahraga tradisional juga bakal dipertandingkan pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) yang akan digelar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 2-9 Juli mendatang.

"Di Potradnas kali ini memang baru 5 cabang olahraga tradisional yang dipertandingkan, tetapi di Fornas nanti ada 11 cabang olahraga tradisional yang dimainkan. Jadi, Potradnas ini sebagai pra-event Fornas," ucap Menpora Dito.

Baca juga: Indonesia Sukses Gelar Penataran Juri Wushu Internasional, Menpora Dito Apresiasi Komitmen Ketum PB WI

Selain melestarikan budaya Indonesia, kata Menpora Dito, Kemenpora akan berusaha mendorong olahraga tradisional Indonesia untuk bisa dipertandingkan pada multiajang internasional.

"Ada dua cabang olahraga tradisional potensial, yakni pencak silat dan Hadang. Kini, kita akan terus mendorong pencak silat untuk bisa dipertandingkan di Olimpiade," kata Menpora Dito.