Spasojevic Kritik Striker Lokal, Sebut Bepe dan Boaz Solossa

KOMPAS.com - Posisi striker atau penyerang tengah masih menjadi permasalahan bagi timnas Indonesia.

Sangat sulit menemukan pemain berposisi striker dengan postur ideal dan berkarakter nomor 9.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengakui betapa sulitnya mencari sosok striker lokal.

Nama-nama seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, Dedik Setiawan, hingga Muhammad Rafli belum memuaskan Shin Tae-yong.

Baca juga: Resmi, Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2023

Jika dibandingkan dengan negeri tetangga seperti Thailand dan Vietnam, striker lokal mereka cukup moncer.

Sebut saja Teerasil Dangda (Thailand) dan Nguyen Tien Linh (Vietnam) yang memuncaki top skor Piala AFF 2022 lalu.

Striker naturalisasi timnas Indonesia, Ilija Spasojevic, sepakat dengan kondisi sulit mencari penyerang lokal yang ganas di depan gawang.

Selain kesulitan, ada beberapa faktor di mata Spasojevic yang membuat penyerang lokal tak muncul, yakni konsistensi dan kepuasan.

Baca juga: Pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 2023 Bukan Shin Tae-yong?

Spasojevic mencontohkan Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa yang memiliki konsistensi ketika berada di usia emas.

"Mungkin masalahnya konsistensi," kata Spaso dikutip Antara News.

"Penyerang lokal terakhir yang mampu konsisten mungkin Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa, di mana mereka berada di jajaran pemain tersubur hampir setiap musim," kata dia.

"Saat ini banyak pemain bagus tetapi konsistensinya kurang. Musim ini baik, musim depan belum tentu, naik turun," jelas Ilija Spasojevic.

Sementara soal kepuasan lebih ke target dan evaluasi diri tiap pemain.

Baca juga: Liga 2 dan 3 Berhenti, Mantan Pemain Sayap Timnas Gantung Sepatu

"Kalau sudah membuat lima gol, cari 10 gol. Kalau sudah 10, cari 15. Jangan berhenti mengevaluasi diri," kata Spaso.

"Saya top scorer sepanjang masa Liga 1 tetapi saya masih mau membuat 100 gol, kalau sudah 100 gol, saya pasti mau 110 gol, 120 gol," ungkap dia.