Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusaran KLB dan Transformasi Sepak Bola Usai Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 25/10/2022, 18:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Desakan PSSI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mencuat usai Tragedi Kanjuruhan.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan memberikan rekomendasi kepada di antaranya Ketum beserta Exco PSSI mundur hingga KLB.

Sementara pihak PSSI menegaskan menolak rekomendasi TGIPF tersebut. Mereka kemudian menjalankan transformasi sepak bola sebagai solusi lain.

Namun, desakan KLB masih mengalir. Terkini, Persis Solo yang diwakili Kaesang Pangarep dan Persebaya Surabaya di bawah arahan Azrul Ananda menyurati PSSI untuk menggelar KLB.

Kemudian, Arema FC, Persija Jakarta, dan PSIS Semarang mendukung adanya transformasi sepak bola meski tak menyebutkan KLB dalam pernyataan resmi mereka.

Baca juga: Persebaya-Persis Tegas Desak PSSI Gelar KLB, Persija?

Apa Itu KLB PSSI?

KLB PSSI biasanya digelar ketika ada satu hal genting di dunia sepak bola Indonesia, dalam hal ini adalah Tragedi Kanjuruhan.

Gelaran KLB biasanya mengusulkan pemilihan pengurus PSSI yang baru mulai dari Exco sampai Ketua Umum.

Jika tujuannya demikian, desakan KLB adalah upaya sesuai dengan rekomendasi TGIPF.

Hanya saja, KLB bisa digelar jika lebih dari 2/3 (dua pertiga) anggota PSSI menyurati federasi untuk mengagendakan hal tersebut.

Transformasi Sepak Bola Indonesia

Baca juga: PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF, Posisi Iwan Bule Dilindungi Statuta

Ketua Tim Penyusun Statuta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Dali Tahir, yang juga mantan anggota Komite Etik FIFA dan pendiri Liga Galatama turut merespon dorongan untuk dilakukannya KLB.

Dali Tahir memahami adanya desakan KLB seusai Tragedi Kanjuruhan. Namun, dia mewanti-wanti agar desakan KLB bukan berlandaskan amarah satu pihak.

"Saya menghargai pandangan tersebut. Tapi, maaf, Ali Sadikin yang di KLB 1980-an awal, tidak membuat PSSI menjadi lebih baik," kata Dali Tahir dalam press release yang diterima Kompas.com.

"Nurdin Halid digempur, didemo selama delapan bulan, juga tidak membuat PSSI menjadi baik. Mengapa? Karena dasar penggulingan itu emosi yang berlebih," tuturnya, seperti dikutip, Selasa (25/10/2022). 

Baca juga: Tolak KLB, PSSI Tegaskan Rekomendasi TGIPF Tidak Bersifat Mutlak

Sebaliknya, dia berpendapat untuk mengikuti saran FIFA, dalam hal ini transformasi sepak bola Indonesia.

"Jika FIFA tidak menggap para pengurus PSSI itu untuk mundur, ya begitu fakta yang ada," jelas dia.

"Sekali lagi, bukan berarti kita ingin melupakan korban dan penelusuran kasusnya. Semua harus tetap berada dalam koridor hukum sepak bola," tegas Dali Tahir. 

Sejauh ini, transformasi sepak bola yang diusung FIFA dan PSSI berkaitan dengan rumusan tepat tata kelola sepak bola di Indonesia, mensinkronkan peran dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan sepak bola (mulai dari PSSI, pemerintah dan kepolisian, serta klub peserta dan penonton).

Kemudian, memperbaiki manajemen infrastruktur, pengamanan, penyelamatan, manajemen kerumunan, manajemen penonton, dan edukasi sepak bola.

Baca juga: PSSI Ungkap Makna Digelarnya Fun Football dengan FIFA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com