KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa kompetisi Liga 1 akan digulirkan kembali setelah pihak-pihak terkait merampungkan standar keamanan.
Insiden di Stadion Kanjuruhan setelah laga Arema FC vs Persebaya berujung pada penghentian sementara kompetisi Liga 1 2022-2023.
Dalam surat tertanggal 3 Oktober 2022, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memutuskan bahwa Liga 1 dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Sementara itu, untuk Liga 2, dihentikan selama dua pekan sejak surat tersebut dikeluarkan.
Baca juga: Penuhi Panggilan TGIPF, PT LIB Diminta Siapkan Opsi dan Skenario Kelanjutan Liga 1
Terkini, pemerintah beserta seluruh pihak terkait sedang melakukan evaluasi total penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Tanah Air sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Salah satu poin yang disampaikan Presiden Jokowi soal evaluasi sepak bola nasional pasca-tragedi Kanjuruhan adalah standar keamanan pertandingan.
Menpora Zainudin Amali menyatakan, standar keamanan tersebut akan menjadi dasar untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 musim ini.
"(Liga 1) dalam waktu dekat. Perintah Presiden itu evaluasi total," kata Amali di Malang seperti dikutip Antara, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Nasib Sponsor Persib setelah Liga 1 2022-2023 Ditunda
Amali menambahkan, langkah menyusun standar keamanan untuk kelanjutan kompetisi Liga Indonesia mendapat masukan dari FIFA selaku induk sepak bola dunia.
"FIFA juga memberikan masukan, kemudian kepolisian sedang menyusun standar untuk pengamanan. Itu selesai, kita jalan (kompetisi). Kami juga sudah berkomunikasi dengan klub dan suporternya," tutur Amali.
Lebih lanjut, Amali pun meminta komitmen semua pihak untuk menerapkan standar pengamanan serta pelaksanaan pertandingan tersebut.
"Ini sedang dirumuskan, tentu akan kami sosialisasikan dan kami akan minta komitmen semua. Bagaimana bisa menonton sepak bola dengan nyaman, aman, tenang dan lainnya," ujar Amali.
Sehari sebelumnya, Rabu (12/10/2022), FIFA telah menyampaikan hasil pertemuan mereka dengan AFC dan PSSI.
Dalam kesempatan tersebut, FIFA menjelaskan bahwa pertemuan mereka dengan PSSI adalah untuk membahas tragedi Kanjuruhan, kelanjutan liga, dan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
"Kami, AFC dan PSSI di sini ingin memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi pada masa mendatang. Apa yang kami lakukan sekarang adalah mengumpulkan semua informasi apa yang sebenarnya terjadi," kata FIFA Development Project Coordinator, Niko Nhouvannasak, dalam keterangannya di Plataran Restoran Hutan Kota GBK.
"Kami dan PSSI juga mengadakan pertemuan serius untuk melangkah dengan rencana aksi dan time line yang nyata untuk memastikan bahwa liga akan kembali dalam waktu dekat, dan Piala Dunia U20 di Indonesia tahun depan aman," imbuh Nhouvannasak.
Baca juga: FIFA Temui PSSI: Bahas Tragedi Kanjuruhan, Kelanjutan Liga, dan Piala Dunia U20
Insiden di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.
Hingga Selasa (11/10/2022), jumlah korban meninggal dunia akibat insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut mencapai 132 jiwa.
Insiden di Stadion Kanjuruhan tersebut meletus usai rampungnya laga tuan rumah Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1, Sabtu (1/10/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.