KOMPAS.com - AC Milan tak berkutik saat menjamu Chelsea di kandangnya dalam fase Grup E Liga Champions 2022-2023. Rossoneri, julukan tuan rumah, takluk 0-2.
Duel AC Milan vs Chelsea telah berlangsung pada Rabu (12/10/2022) dini hari WIB di San Siro.
Nestapa Rossoneri terjadi sejak menit ke-18, tepatnya setelah kartu merah langsung yang dia terima.
Tomori mendapat kartu merah langsung setelah dianggap melanggar Mason Mount di dalam kotak penalti.
Baca juga: Rekor-rekor Erling Haaland di Liga Champions, Ungguli Messi dan Ronaldo
Dalam tayangan ulang, tidak terlihat kontak fisik yang berbahaya. Namun, wasit dan VAR tidak mengganti keputusan tersebut.
Nestapa Milan dimulai, pelanggaran itu berbuah penalti dan dieksekusi dengan baik oleh Jorginho (21').
Kemudian, kerja sama yang diakhiri Pierre-Emerick Aubameyang (34') saat menerima umpan Mason Mount menambah keunggulan Chelsea pada babak pertama.
AC Milan seakan tak berdaya pada bababk pertama. Kehilangan satu pemain pada menit ke-18 sangat berpengaruh besar.
Baca juga: Cari Pengganti Lionel Messi, PSG Arahkan Radar ke Milan
Fikayo Tomori diusir oleh wasit dengan kartu merah langsung (18'). Kartu itu merupakan kartu pertama yang keluar dari kantung wasit dalam laga AC Milan vs Chelsea.
Imbasnya, tuan rumah Rossoneri kesulitan mengkreasi serangan, sebaliknya sibuk menutup lubang yang ditinggal bek Fikayo Tomori.
Milan tak satupun membuat sepakan mengarah ke gawang pada babak pertama. Mereka juga kalah unggul dalam penguasaan bola hanya dengan 31 persen.
Sementara Chelsea berhasil memanfaatkan keunggulan pemain itu berkat gol penalti Jorginho (21').
Baca juga: Milan Vs Chelsea: The Blues Dibayangi Catatan Kelam, Rekor Potter Terancam Musnah
Setelah Mason Mount dijatuhkan Tomori, wasit memberi hadiah penalti dan sukses dijadikan gol oleh Jorginho.
Tim tamu menambah pundi-pundi gol mereka setelah Pierre-Emerick Aubameyang cetak gol. Aubameyang (34') memanfaatkan umpan manis dari Mason Mount.
Pada babak kedua, AC Milan lebih agresif. Tetapi kehilangan satu pemain sungguh terasa. Pergerakan Rossoneri terbatas sementara Chelsea leluasa menguasai bola.