KOMPAS.com - Dalam empat edisi Piala Dunia terakhir, juara bertahan selalu gugur pada babak penyisihan grup. Kali ini, bisakah Perancis lepas dari bayang-bayang kutukan juara bertahan pada Piala Dunia 2022 Qatar?
Piala Dunia 2022 bakal digelar di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar, sang juara bertahan Perancis masuk Grup D bersama Australia, Denmark, dan Tunisia.
Perancis akan memulai misi mempertahankan gelar Piala Dunia dengan melawan Australia di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, pada 22 November 2022.
Baca juga: Profil Tim Piala Dunia 2022: Perancis, Misi Sulit Raja Dunia Pertahankan Takhta
Perancis datang ke Qatar dengan status juara bertahan. Empat tahun lalu, Les Bleus meraih gelar Piala Dunia kedua mereka di Rusia usai mengalahkan Kroasia pada partai final.
Namun, mempertahankan trofi Piala Dunia bukan perkara mudah. Perancis sendiri pernah merasakan "kutukan" juara bertahan pada 2002 silam.
Pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, Les Bleus kala itu juga datang sebagai juara bertahan.
Akan tetapi, nasib Perancis pada waktu itu justru berakhir tragis. Mereka finis sebagai juru kunci Grup A dan gagal lolos ke fase gugur.
Kini, situasi sama dihadapi Perancis. Pasukan Didier Deschamps berstatus sebagai juara bertahan pada Piala Dunia 2022 Qatar.
Dilansir dari BBC, pada empat edisi Piala Dunia terakhir, tim juara bertahan selalu kandas di babak penyisihan grup.
Korban terkini "kutukan" juara bertahan Piala Dunia adalah Spanyol dan Jerman.
Apabila melihat peta kekuatan Grup D Piala Dunia 2022, Perancis memang harus waspada.
Dari tiga lawan Les Bleus pada fase grup Piala Dunia 2022 Qatar, Australia dan Denmark menjadi dua tim yang paling berpotensi menjegal Karim Benzema dkk.
Skuad Australia saat ini memang tidak semewah seperti saat mereka menembus 16 besar Piala Dunia 2006 Jerman.
Akan tetapi, status non-unggulan Socceroos bisa membuat mereka tampil tanpa beban di lapangan.