KOMPAS.com - Banyak cara untuk berkontribusi kepada negara. Tambi Sibarani dan Atmaji Priambodo memilih jalan menjadi atlet agar bisa mengharumkan nama Indonesia.
Tambi Sibarani dan Atmaji Priambodo adalah dua atlet para-sport Indonesia yang tampil pada ajang ASEAN Para Games (APG) 2022.
Tambi dan Atmaji sama-sama turun di cabang olahraga para-angkat berat atau powerlifting. Tambi di kelas 80 kg, sedangkan Atmaji di kelas 97 kg.
Tambi Sibarani yang berasal dari Medan dulunya adalah sopir bentor di kota asalnya.
"Wah, dulunya aku itu macam-macam, serabutan lah. Aku dulu bawa bentor di Medan," kata Tambi menceritakan latar belakangnya sebelum gabung tim NPC Indonesia.
Bentor sendiri adalah kendaraan khas Medan yang merupakan gabungan antara becak dan sepeda motor.
Baca juga: Karya Siswa SLB Jadi Merchandise Resmi ASEAN Para Games 2022: Jangan Ragu, Terus Maju!
Meski dirinya adalah seorang penyandang disabilitas, Tambi Sibarani memiliki motivasi besar untuk mengharumkan Indonesia.
Pada 2019, Tambi pun bergabung dengan tim NPC Indonesia dengan spesialisasinya adalah angkat berat atau powerlifting.
ASEAN Para Games 2022 menjadi debut Tambi di pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Aku punya motivasi gitu. Biar pun kami difabel, paling tidak kami pernah mengharumkan nama Indonesia," kata Tambi penuh semangat dengan logat khas Medan.
Baca juga: ASEAN Para Games 2022: Usia 52 Tak Jadi Masalah bagi Pak Guru untuk Raih Emas
Sama seperti Tambi Sibarani, Atmaji Priambodo juga menempuh jalan berliku sampai akhirnya bisa membawa bendera Merah Putih berkibar gagah di tiang tertinggi ASEAN Para Games 2022.
Sebelum menjadi atlet para-sport, Atmaji yang berasal dari Sragen adalah seorang loper koran.
"Saya tidak menyangka bisa menjadi atlet. Saya dulu pernah jadi loper koran. Lihat teman-teman itu sukses, lalu ikut aja lah. Puji Tuhan, hasilnya seperti ini," kata Atmaji.
Atmaji menjalani pekerjaan sebagai loper koran selama empat tahun, dari 2007 sampai 2011.
"Ada teman yang sukses dan support, mungkin juga ada bakat, dan ada kemauan, ya ikut aja," tutur Atmaji soal awal mula dirinya menjadi atlet para-sport.