KOMPAS.com - Pelatih timnas basket kursi roda (wheelchair) Indonesia, Fajar Brillianto, tidak menunjukkan gelagat kecewa dengan performa anak asuhnya kendati menelan dua kekalahan.
Sebaliknya, Fajar Brillianto mengapresiasi kerja keras timnas basket wheelchair Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2022.
Di mata Fajar, mereka sudah menampilkan perjuangan dan skill yang hebat dari dua pertandingan pada hari pertama ASEAN Para Games 2022, Sabtu (30/7/2022) di Sritex Arena.
Timnas basket wheelchair Indonesia masih muda dibanding dengan Kamboja, Thailand, maupun Filipina yang menjadi lawan.
Baca juga: Tim Wheelchair Indonesia Vs Thailand di Laga Kedua ASEAN Para Games 2022: Main Tanpa Beban
Mereka baru terbentuk pada tahun 2017 dan ASEAN Para Games 2022 merupakan ajang pertama bagi mereka untuk kelas multi-event internasional.
Dia juga tak segan menyebut Indonesia sebagai tim kuda hitam karena masih debutan.
Tetapi, target yang mereka kejar cukup tinggi. Yakni medali perak sebagai tim debutan.
Pada faktanya, I Komang Suparta dkk meleset dari target setelah kalah dua laga dari Filipina (10-15) dan Thailand (2-18).
Baca juga: APG 2022: Indonesia Masih Bisa Raih Medali dari Basket 3x3
Kini, Indonesia hanya bisa meraih perunggu. Itu pun harus mampu mengalahkan Kamboja lebih dulu.
"Secara skil, anak-anak itu bagus. Tetapi mentalnya perlu diperbaiki," kata Fajar Brillianto.
"Kami sempat leading (memimpin) saat melawan Filipina. Kemudian imbang 9-9, dan saat lawan dapet poin 10, kami kehilangan konsentrasi," ujar Fajar usai laga.
Berdasarkan data, lanjut sang pelatih, I Komang Putra memiliki presentase tembakan berhasil yang bagus saat latihan.
"Saat latihan Komang bagus, tetapi tadi (lawan Thailand) kesulitan cetak poin. Jadi ini ada faktor eksternal, entah itu tekanan atau apa," jelasnya.
Baca juga: ASEAN Para Games 2022, Masyarakat Padati Pawai Obor APG di Karanganyar
Sejauh ini, pemain timnas wheelchair Indonesia mendapat banyak masukan dari psikolog untuk meningkatkan mental mereka.
"Setiap sore, pemain berbicara dengan psikolog untuk meningkatkan mental mereka," ungkap sang pelatih.
"Kalau dari saya hanya motivasi-motivasi saja," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.