COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka mengalami kondisi bangkrut lantaran pemerintah mengalami gagal bayar atas utang-utangnya.
Kondisi ini membuat negara pulau di depan India itu terlanda krisis ekonomi.
Krisis ekonomi lantaran gagal bayar ini menjadi yang terburuk sejak Sri Lanka merdeka pada 1948.
Rakyat Sri Lanka kemudian melakukan unjuk rasa protes kepada Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
Mereka juga menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa turun dari jabatannya.
Unjuk rasa sudah berlangsung sejak pekan lalu.
Salah satu demonstrasi besar terjadi pada Jumat (15/4/2022) di depan istana kepresidenan Sri Lanka di ibu kota, Colombo.
Baca juga: Alasan Atlet-atlet Kriket Berdemonstrasi saat Sri Lanka Bangkrut
Media-media melaporkan bahwa di antara para pengunjung rasa yang meneriakkan agar Presiden Gotabaya mundur adalah bintang-bintang kriket Sri Lanka.
Juara
Olahraga kriket menjadi olahraga favorit di Sri Lanka.
Sri Lanka adalah juara dunia kriket pada 1996.
Kala itu, Arjuna Ranatunga menjadi pemimpin timnas kriket Sri Lanka.
Timnas kriket Sri Lanka adalah juara kedua Piala Dunia Kriket pada 2007 dan 2011.
Kemudian, pada 2015, timnas kriket Sri Lanka hanya mencapai perempat final Piala Dunia Kriket.
Sebelumnya, pada 2003, Sri Lanka terhenti di semifinal Piala Dunia Kriket.