KOMPAS.com - Liga Tenis Meja Indonesia akan kembali bergulir dan mengobati kerinduan para atlet yang sudah lama tidak merasakan atmosfer kompetisi resmi.
Rencananya, Liga Tenis Meja Indonesia akan digelar selama tiga seri dengan seri pertama perlangsung di Bandung mulai 3-5 Juni 2022.
Setelah itu, kompetisi bakal berlanjut ke Jakarta sebelum berakhir di Nusa Tenggara Barat (NTB) selaku tuan rumah seri ketiga.
Berdasarkan rilis yang diterima KOMPAS.com, dua seri terakhir akan digelar dua bulan setelah seri sebelumnya berakhir.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Tenis Meja di Dunia dan Indonesia
Adapun penyelenggara kompetisi ini adalah pencinta olahraga tenis meja Tanah Air, yakni Singgih Yehezkiel.
Ayah dari pecatur nasional, Irene Kharisma Sukandar, itu ingin menyemarakkan kembali olahraga tenis meja setelah beberapa tahun sempat mati suri.
Saat ini, Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) juga masih memiliki dualisme kepemimpinan di bawah naungan Oegroseno dan Peter Layardi.
Dalam keberjalanan Liga Tenis Meja Indonesia nanti, Singgih bertugas sebagai penanggung jawab.
Baca juga: Arah Spin dalam Tenis Meja
Singgih ingin olahraga tenis meja kembali populer di Indonesia.
"Saya tidak punya kepentingan apa-apa dan tidak memihak salah satu pihak. Sebagai pencinta tenis meja, saya hanya ingin olahraga tenis meja kembali populer seperti dulu lagi," kata Singgih dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Minggu (6/2/2022).
Melalui Liga Tenis Meja, Singgih juga ingin melihat atlet-atlet muda kembali berkompetisi secara resmi.
Singgih pun meyakini Liga Tenis Meja akan mengobati kerinduan para atlet yang sudah lama tidak menyaksikan atau ikut berkompetisi.
"Saya ingin melihat atlet-atlet muda tenis meja kembali berkompetisi. Mengobati kerinduan mereka akan pertandingan berkualitas sekaligus mengobati kerinduan bagi pencinta tenis meja yang ingin melihat idolanya berlaga di Liga Tenis Meja Indonesia," ucap Singgih.
Baca juga: Posisi Siap Sedia dalam Tenis Meja
Singgih yang aktif menggelar Turnamen Tenis Singgih Cup di berbagai daerah ini berharap, Liga Tenis Meja Indonesia bisa kembali memantik prestasi atlet yang kelak mewakili Merah Putih di ajang internasional.
Apalagi sejauh ini sudah tak ada kompetisi di luar negeri yang bisa diikuti atlet Indonesia akibat dualisme kepemimpinan.