KOMPAS.com - Apabila ada serangan dari kubu lawan dalam bentuk smash, kubu lain akan berusaha melakukan upaya penyelamatan dengan melakukan bendungan atau blocking.
Membendung bola yang dilakukan oleh seorang pemain dinamakan block (blok). Adapun pemain yang melakukan block atau bendungan disebut blocker.
Pemain yang melakukan blok terhadap serangan lawan maksimal 3 orang.
Hal ini berkaitan dengan aturan garis serang dalam permainan bola voli, yaitu maksimal tiga orang berada di dalam garis serang.
Dalam melakukan teknik blocking pada permainan bola voli diperlukan kemampuan gerakan menghadang arah serangan (smash) lawan.
Baca juga: Blok Ganda dalam Bola Voli
Sebab, tujuan blok pada permainan bola voli adalah menutup/menghalangi lawan melakukan smash ke area tim.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pemain yang melakukan bendungan dinamakan blocker.
Tugas utama blocker adalah membendung, menutupi, menahan, atau menghalangi smash lawan ke area tim.
Biasanya, blocker berpostur tinggi dan juga memiliki lompatan yang tinggi pula.
Semakin tinggi postur dan lompatannya, tentu akan kian banyak keuntungan yang akan didapat.
Baca juga: Teknik Dasar Blok dalam Bola Voli
Pada umumnya, pemain yang bertugas sebagai blocker utama berada di tengah dekat dengan net.
Pembendung atau blocker akan menempati posisi nomor 4, 3, 2 ketika tim bertahan.
Blocker yang menempati posisi 3 disebut middle blocker/hitter. Middle blocker berperan aktif dalam melakukkan pertahanan.
Middle blocker atau middle hitters adalah pemain yang dapat melakukan serangan sangat cepat yang biasanya terjadi di dekat setter.
Beberapa orang menyebutnya quicker karena dilihat dari karakteristik gerakan dalam permainan yang mengedepankan gerakan-gerakan cepat dalam melakukkan serangan.
Baca juga: Jenis Blok dalam Bola Voli
Sementara pemain di posisi 4 dan 2 sejatinya adalah spiker atau ouside hitter.
Akan tetapi, ketika bertahan mereka turut berperan sebagai blocker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.