KOMPAS.com - Didier Drogba tak hanya mengharumkan nama Pantai Gading melalui sepak bola. Drogba juga punya jasa besar dalam perdamaian negara yang terletak di Afrika Barat tersebut.
Piala Afrika edisi 2021 saat ini sedang berlangsung di Kamerun. Turnamen sepak bola terbesar di Afrika tersebut digulirkan mulai 9 Januari hingga 6 Februari 2022.
Salah satu nama legendaris dalam sejarah Piala Afrika adalah Didier Drogba. Meski tak pernah mengangkat trofi juara, Drogba merupakan pesepak bola yang punya catatan gemilang di turnamen tersebut.
Drogba tercatat pernah tampil dalam lima edisi Piala Afrika, yaitu pada 2006, 2008, 2010, 2012, 2013.
Dari lima edisi Piala Afrika yang pernah ia ikuti, Drogba berhasil mencetak 11 gol. Catatan 11 gol ini membuatnya berada di peringkat kelima top skor sepanjang masa Piala Afrika bersama Patrick Mboma (Kamerun) dan Hossam Hassan (Mesir).
Baca juga: Sejarah dan Daftar Juara Piala Afrika
Drogba diakui sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Pantai Gading. Ia adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Elephants dengan 65 gol dari 105 penampilan.
Namun, kontribusi Didier Drogba kepada Pantai Gading tak hanya terjadi di dalam lapangan.
Mantan striker Olympique Marseille dan Chelsea itu punya andil dalam menghentikan perang saudara yang terjadi di Pantai Gading.
Tanggal 8 Oktober 2005 menjadi hari bersejarah bagi sepak bola Pantai Gading.
Pada tanggal tersebut, timnas Pantai Gading bertamu ke markas Sudan untuk melakoni pertandingan terakhir Grup 3 Kualifikasi Piala Dunia 2006 Zona Afrika.
Pada hari yang sama, Kamerun yang menjadi pesaing Pantai Gading menjamu Mesir.
Pantai Gading berhasil meraih kemenangan 3-1 atas tuan rumah Sudan. Namun, Didier Drogba dkk masih harus menunggu hasil laga Kamerun vs Mesir untuk memastikan lolos ke Piala Dunia 2006.
Ketika skor imbang 1-1, Kamerun mendapatkan tendangan penalti pada masa injury time babak kedua. Jika penalti masuk dan Kamerun bisa mengalahkan Mesir, mereka akan lolos ke Piala Dunia, sementara Pantai Gading bakal tersingkir.
Baca juga: Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut
Drama kemudian terjadi. Pierre Wome gagal mengeksekusi penalti sehingga Kamerun harus puas bermain imbang 1-1 dengan Mesir. Dengan demikian, Pantai Gading-lah yang berhak lolos ke Piala Dunia 2006 di Jerman.
Pantai Gading lolos ke Piala Dunia 2006 sebagai juara Grup 3 berbekal nilai 22, hanya unggul satu poin atas Kamerun yang berada di peringkat kedua.