ZHANGJIAKOU, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Bocog, menyebut ada risiko kekurangan air yang terjadi.
Kekurangan pasokan air menjadi masalah apabila penyelenggara akan menyiapkan salju dan es buatan untuk Olimpiade ini.
Bocog menyebut akan ada kebijakan untuk memaksimalisasikan pasokan air lokal.
Baca juga: Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 Jadi Olimpiade Pertama Emisi Karbon Netral
Sementara, tambahan pengganti pasokan air akan berasal juga dari sumber air hujan musim panas di China.
Bocog juga mengatakan bahwa penggunaan energi terbarukan menjadi pendukungan 26 lokasi laga.
"Sebelum peninjauan resmi pada pekan ini, energi terbarukan sudah bisa dimanfaatkan," ucap pernyataan Bocog, pada Kamis pekan lalu.
Bocog mengatakan juga bahwa sebanyak 700 kendaraan berbasis bahan bakar hidrogen sudah disiapkan.
Meskipun, kini, pemerintah China menurunkan target produksi hidrogen.
Sementara itu, program penanaman pohon untuk mengurangi polusi asap di seputaran hutan di Zhangjiakou sudah terealisasi 80 persen.
"Kami akan menjadikan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 sebagai perhelatan kali pertama Olimpiade dengan emisi karbon netral," kata pernyataan Bocog.
Sementara itu, dalam kritiknya, grup lingkungan hidup Greenpeace mengatakan bahwa tanpa adanya keterbukaan data amat sulit mengevaluasi program-program pembenahan lingkungan hidup yang dilaksanakan di China berkenaan dengan Olimpiade tersebut.
Tantangan lain lagi muncul di persiapan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Olimpiade ini akan berlangsung pada 4-20 Februari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.