KOMPAS.com – Pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM), Mario Suryo Aji, akan berlaga di ajang balapan dunia Grand Prix (GP) Moto3 bersama Honda Team Asia (HTA) musim 2022.
Mario Suryo Aji menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Moto3 pada musim 2022 bersama dengan Honda Team Asia.
Setelah mendapat kesempatan emas berlaga di GP Moto3 tahun ini sebagai pebalap wildcard, Mario dipastikan akan menjadi pebalap HTA satu musim penuh pada tahun depan di kelas yang sama.
Mewakili bakat balap terbaik Asia, Mario akan satu tim bersama dengan pebalap asal Jepang, Taiyo Furusato.
Baca juga: Gagal Finis di CEV Moto3 Portugal, Mario Suryo Aji Tatap Seri Selanjutnya
Mario akan berjuang demi kebanggaan bangsa, sekaligus meraih prestasi baru di kancah balap dunia sebagai bintang dari Asia.
"Perjuangan mimpi saya akan berlanjut, mohon doa dan dukungan masyarakat agar saya bisa membawa nama harum bangsa Indonesia di balapan paling bergengsi tingkat dunia ini," ujar Mario saat jumpa pers virtual, Rabu (22/12/2021) siang WIB.
Sebelumnya, Mario telah menuntaskan ajang balap FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2021 di Eropa.
Sang rider belia yang tengah menetap di Spanyol ini mengakhiri musim 2021 dengan performa dan hasil yang cukup menjanjikan.
Pebalap 17 tahun asal Magetan, Jawa Timur, ini menyelesaikan rangkaian balapan FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2021 bersama Astra Honda Racing Team (AHRT) dengan membawa total 58 poin dan bertengger di posisi ke-12 klasemen akhir.
Baca juga: Profil Pedro Acosta, Pebalap Rookie Pertama Juara Dunia Moto3
Mario mengalami dinamika performa pada tahun keduanya di ajang balap ini. Namun, prestasi paling membanggakan adalah saat dirinya berhasil meraih pole position pada Juni lalu, saat balapan digelar di sirkuit Catalunya, Barcelona.
Ketika balapan berlangsung dengan menggunakan Honda NSF250RW, Mario menunjukkan kelasnya, bersaing dengan para pebalap lain dari berbagai negara di barisan depan.
Sebanyak 10 poin dari dua race dikumpulkannya saat itu. Performa dan raihan tersebut sudah menjadi rekor tersendiri, sekaligus membawa harapan besar Bangsa Indonesia di masa depan.
Menjelang seri terakhir di Valencia, saat Mario butuh poin ekstra untuk memperbaiki posisi klasemen, cedera dialami saat berlatih, dan dia harus merelakan dua balapan terakhir tanpa poin.
Namun, perjuangan dan kegigihan Mario di lintasan sirkuit membuahkan hasil yang menggembirakan.
Meniti karier balap bersama AHRT sejak belia, pembinaan baik dari sisi fisik maupun keterampilan balap ia dapatkan, berbagai prestasi pun ia raih hingga mengantarnya menuju puncak balap dunia.