KOMPAS.com - Pada akhir pekan lalu sepak bola Inggris bersatu memberikan penghormatan untuk seorang anak bernama Arthur Labinjo-Hughes.
Ya, laga-laga sepak bola Premier League dan Divisi Championship sempat terhenti di menit ke-6 karena memberi penghormatan untuk Arthur Labinjo-Hughes.
Seluruh suporter pendukung klub Inggris yang hadir di stadion memberi penghormatan untuk Arthur dengan tepuk tangan.
Bahkan laga seperti Everton vs Arsenal, West Ham vs Chelsea, dan beberapa laga lainnya di Premier League dan Divisi Championship sempat terhenti saat menit ke-6 hanya untuk bertepuk tangan dengan gambar Arthur terpampang di giant screen.
We love you, Arthur Labinjo-Hughes. ????
Together with @MillwallFC, we will be remembering Arthur in the sixth minute of tomorrow's game. pic.twitter.com/mk949gaGAW
— Birmingham City FC (@BCFC) December 3, 2021
???????????? ARTHUR ????????????
Beautiful but heartbreaking moment as play completely halts and We love you Arthur we do rings out ???????????? #BCFC #KRO #Millwall #ArthurLabinjoHughes #WeLoveYouArthur #Arthur pic.twitter.com/12jR6MZBUi
— Louise ???? (@lou1875) December 4, 2021
Aston Villa will pay tribute to Arthur Labinjo-Hughes with a sixth-minute applause at Villa Park on Sunday.
Everyone at the Club is deeply saddened by Arthur’s heartbreaking passing. Our thoughts are with all affected by this cruel tragedy.
Rest in Peace, Arthur.???????????? pic.twitter.com/spgYEUqGKc
— Aston Villa (@AVFCOfficial) December 3, 2021
Baca juga: Sejarah Man United, Kisah Anjing dan Kado Seorang Gadis
Lantas siapa anak bernama Arthur Labinjo-Hughes?
Dilansir dari KOMPAS TV, Arthur Labinjo-Hughes adalah anak berusia enam tahun yang terbunuh akibat kekerasan fisik yang dilakukan oleh kekasih ayah kandungnya, Emma Tustin.
Bocah penggemar klub sepak bola Birmingham City itu ditemukan terbunuh pada 16 Juni 2020 lalu.
Ia mengalami cedera kepala berat dari kekejaman kekasih ayahnya kandungnya tersebut.
Baca juga: Ketika Wonderwall Mengalahkan Lagu Kebangsaan Manchester City
Tustin dilaporkan melakukan serangan fatal saat merawat Arthur di rumahnya di Cranmore Road, Solihull, mengguncangnya dengan keras dan berulang kali membenturkan kepalanya.
Selain itu, Tustin juga membiarkan Arhtur kelaparan dan kekuarangan air.
Pada pengadilan Coventry, Tustin dinyatakan bersalah setelah menyiksa anak berusia 6 tahun hingga tewas, Jumat (3/12/2021).
Kekejaman yang dilakukan Tustin itu pun membuatnya dipenjara seumur hidup dengan minimal hukuman 29 tahun.
Sementara ayah kandung Arhtur, Thomas Hughes dihukum penjara selama 21 tahun karena sama sekali tidak mencegah kekejaman kekasihnya.
Adapun setelah kematiannya ditemukan ada 130 luka di tubuh Arthur karena dipukuli, ditampar, dan ditendang.
Baca juga: Mengenal Sosok Bodyguard Kembar Cristiano Ronaldo, Pernah Jadi Pasukan Khusus di Afghanistan
Dilansir dari laman Liverpool Echo, terdapat sebuah video rekaman yang menunjukkan bahwa Arhtur ingin bermain untuk Liverpool dan Tottenham Hotspur.
Dalam video itu, Arthur kecil duduk dengan nyaman di sofa, memberi tahu pamannya tentang harapannya untuk terlebih dahulu bermain sepak bola untuk Liverpool, kemudian Tottenham.
"Setelah saya bermain untuk Liverpool, saya akan bermain untuk Tottenham," kata Arthur di dalam video tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.