KOMPAS.com - Sebelum melakukan aktivitas sehari-hari maupun olahraga, ada baiknya melakukan peregangan atau pemanasan.
Tujuan melakukan peregangan adalah untuk mempersiapkan otot dan sendi lebih dulu sebelum beraktivitas atau berolahraga.
Peregangan terbagi menjadi empat, yakni balistik, PNF (proprioceptive neuromuscular
facilitation), statis, dan dinamis. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal gerakan dan fungsi.
Namun, dalam artikel ini hanya akan dibahas peregangan statis.
Baca juga: Pengertian Peregangan Dinamis dan Statis Beserta Contohnya
Sesuai dengan istilahnya, kata statis dalam KBBI berarti tidak aktif atau tidak berubah keadaannya.
Artinya, peregangan statis dilakukan dengan tubuh dan tetap berada pada posisi semula tanpa berpindah tempat.
Mengutip buku Ultimate Guide to Stretching & Flexibility karya Brad Walker (2011), peregangan statis adalah bentuk yang paling umum, gerakan yang dilakukan berupa gerakan peregangan pada otot-otot yang dilakukan perlahan-lahan hingga terjadi ketegangan dan mencapai rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada otot tersebut.
Baca juga: Peregangan Otot Dinamis
Posisi tersebut dipertahankan sekitar 15-60 detik, dan masih bisa beresiko untuk menimbulkan cedera.
Begitu banyak contoh peregangan statis. Salah satunya meregangkan otot paha dengan cara membungkuk menyentuh lantai merupakan gerakan peregangan statis.
Contoh peregangan statis lainnya seperti memasang kuda-kuda ke samping badan sampai membentuk 180 derajat.
Contoh lainnya dapat dilihat dari video sebagai berikut:
Baca juga: Pelaksanaan Gerak Senam Palang Tunggal
Melansir materi Seminar Nasional Olahraga LPTK VIII dari Universitas Negeri Yogyakarta, berikut manfaat maupun keuntungan dari peregangan statis:
Baca juga: Gerakan Berdiri Terbalik dengan Kedua Tangan dalam Senam Lantai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.