INNSBRUCK, KOMPAS.com - Pemain timnas Spanyol yang juga penggawa Barcelona punya duit miliaran dollar AS untuk urusan Piala Davis.
Ceritanya, lewat perusahaan miliknya, Kosmos, yang bersama Federasi Tenis Internasional (IFT) mengubah format babak final Piala Davis menjadi penyelenggaraan dalam satu atau beberapa kota penyelenggara, persis seperti perhelatan babak final Piala Dunia FIFA.
Baca juga: Sudah Teruji di Madrid, Format Baru Piala Davis Tetap Dapat Kritikan
Sejak kali pertama bergulir pada 1900, Piala Davis sudah melalui berbagai perubahan format.
Format terkini adalah pada Piala Davis 2019.
Pada format itu, pertandingan kandang-tandang digantikan oleh laga-laga final di satu atau beberapa lokasi.
Sementara itu, Kosmos, sudah setuju dengan kesepakatan 3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 42,8 triliun selama 25 tahun sejak 2018 dengan ITF.
Final di Madrid pada 2019 yang dimenangi Spanyol dianggap sebagai final sukses.
Pasalnya, ada beberapa pertandingan berkualitas tinggi.
Kendati demikian, format satu atau beberapa lokasi laga itu tetap punya masalah dengan waktu yang molor.
"Waktu pemulihan bagi pemain menjadi kurang di akhir musim yang panjang," kata salah satu kritik terhadap format tersebut.
Pada bagian selanjutnya, kritik muncul berkenaan dengan kehadiran penonton.
Di tiga lapangan lokasi pertandingan yakni Caja Magica, jumlah penonton terbilang sedikit.
"Penonton yang ramai menjadi ciri khas pertandingan Piala Davis," lagi-lagi bunyi kritik tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.