KOMPAS.com - Di tengah perkembangan dunia olahraga yang semakin maju, kehadiran pawang hujan menjadi sebuah hal menarik. Di Indonesia, beberapa ajang olahraga bahkan masih menggunakan jasa pawang hujan.
Belakangan, nama Damai Santoso alias Amaq Daud (49) menjadi perbincangan selepas gelaran Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 19-20 November lalu.
Seperti diberitakan Kompas.com pada Selasa (23/11/2021), Damai Santoso menjadi perbincangan publik setelah fotonya viral di media sosial saat perhelatan seri terakhir WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika.
Damai Santoso adalah warga Desa Bangket Perak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Pria berusia 49 tahun itu merupakan seorang pawang hujan.
Nama Damai Santoso viral lantaran disebut telah gagal mengendalikan hujan saat balapan WSBK di Mandalika berlangsung.
Seperti diketahui, seri penutup WSBK 2021 di Mandalika memang berlangsung dalam kondisi hujan. Bahkan, jalannya Race 1 sempat mengalami penundaan karena hujan lebat.
Baca juga: Profil Toprak Razgatlioglu: Juara Dunia WSBK 2021, Pengukir Sejarah di Mandalika
Terkait namanya yang dicatut saat balapan WSBK di Mandalika, Damai membantah bahwa ia menjadi pawang hujan ajang tersebut.
Damai menjelaskan, dirinya tidak pernah diminta pihak penyelenggara WSBK untuk mengendalikan hujan.
Soal fotonya yang diunggah oleh akun media sosial, ia mengatakan bahwa foto itu diambil saat Presiden Joko Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika, Jumat (12/11/2021).
"Foto saya yang dipajang itu waktu Pak Jokowi datang, memang saya waktu itu disuruh sebagai pawang hujan, tapi bukan pada saat balapan," kata Damai.
Damai Santoso pun telah menempuh jalur hukum karena unggahan di media sosial yang menggunakan fotonya itu dianggap telah mencemarkan nama baik dirinya dan keluarga.
Terlepas dari kasus Damai Santoso tersebut, pawang hujan memang sangat akrab dengan penyelenggaraan pertandingan olahraga di Indonesia.
Sebagai negara tropis, Indonesia dikenal memiliki curah hujan yang cukup tinggi, khususnya menjelang akhir tahun seperti saat ini.
Baca juga: Pawang Hujan, Teknologi Kearifan Lokal yang Bersinergi dengan BRI Liga 1 2021-2022
Untuk pertandingan olahraga yang digelar secara outdoor alias di luar ruangan, hujan yang terlalu deras terkadang bisa menghadirkan kendala tersendiri. Contohnya adalah pada pertandingan sepak bola di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, pertandingan Bhayangkara FC vs Borneo FC Samarinda pada lanjutan kompetisi Liga 1 2021-2022 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, sempat tertunda karena hujan deras pada pertengahan babak pertama.