KOMPAS.com - Pepatah mengatakan "bola itu bulat", yang bermakna tak selamanya yang ada di atas selalu menang begitu sebaliknya.
Hal yang sama terjadi dalam perjalanan 11 pertandingan Arsenal dan Manchester United di pentas Liga Inggris 2021-2022 hingga awal November.
Awal musim Arsenal di Liga Inggris berbanding terbalik dengan kondisi Man United.
The Gunners, julukan Arsenal, kala itu harus berkutat dengan zona degradasi. Sementara Man United terbang di papan atas klasemen.
Baca juga: Bek Arsenal Ini Kali Pertama Masuk Skuad Brasil
Tingkat kepercayaan fans Man United kepada pelatih tim mereka, Ole Gunners Solskjaer, ikut membumbung tinggi.
Berbeda dengan kondisi di Arsenal, nama pelatih The Gunners, Mikel Arteta, digadang-gadang bakal menjadi pelatih Liga Inggris pertama yang dipecat meski hal itu tidak terjadi sampai saat ini.
Fans Arsenal bahkan tidak merasa kaget ketika timnya dibabat 0-5 Manchester City di Etihad Stadium pada pekan ke-3 Premier League.
"Kami kalah setiap pekan. Kalian bukanlah tim spesial, (karena) kami kalah tiap pekan," nyanyi fans The Gunners kepada suporter Man City saat itu.
Arsenal fans to Man City "We lose every weeek. You're nothing special. We lose every week"???????????????? pic.twitter.com/AhfvVqOpH4
— x (@utdmurtaza_) August 28, 2021
Setelah kekalahan 0-5 dari Man City, Mikel Arteta belajar banyak. Hasilnya pun memuaskan.
Baca juga: Bek Termahal Arsenal Ngebet Lawan MU, Ingin Tantang Cristiano Ronaldo
Hingga 7 November 2021 atau 10 pertandingan di lintas kompetisi, The Gunners tak merasakan kekalahan. Rinciannya delapan kemenangan dan dua kali imbang.
Kondisi berbeda dengan Setan Merah, julukan Man United. Mereka sempat berpesta 5-1 atas Leeds United pada pekan pertama.
Kemudian kembali berpesta 4-1 atas Newcastle United, Cristiano Ronaldo turut mengemas dua gol dalam kejayaan Setan Merah kala itu.
Akan tetapi, kekalahan pertama diderita Ole ketika menjamu Aston Villa pada pekan ke-6.
Lalu berturut-turut kalah 2-4 dari Leicester City dan puncaknya kalah mengenaskan 0-5 dari Liverpool di Old Trafford.
Baca juga: Arsenal Menang, Arteta Ukir Catatan Cemerlang di Liga Inggris
Pundit Sky Sports, Roy Keane, menjelaskan salah satu faktor yang membuat Setan Merah tak bersinar seperti awal musim.
Salah satu alasannya adalah keberadaan Fred di lini tengah yang tak begitu mumpuni untuk menunjang serangan Man United.
"Jika Ole Gunners Solskjaer berjalan di studio saat ini, saya akan mencekiknya dan bertanya "kenapa Anda memainkan Fred?"," kata Roy Keane dengan mencontohkan cara mencekik.
Dilihat dari statistik yang dibeberkan oleh InfogolApp pada 9 November, statistik Fred mengenaskan.
Baca juga: Dorongan untuk Mencabut Harry Maguire dari Jabatan Kapten Man United
Dia menjadi gelandang terburuk kedua dengan catatan 26 kali dilewati lawan dan hanya membuat enam kali intersep.
Dia juga kerap kehilangan bola sebanyak delapan kali dari sembilan laga di Liga Inggris, catatan ini jauh dibandingkan dengan Gelandang West Ham, Declan Rice, yang hanya kehilangan satu kali dari 11 laga.
Dalam urusan operan, dia masuk ke dalam 12 gelandang dengan catatan operan terburuk, yakni 84 operan gagal.
???? Roy Keane wants to know why Ole is playing Fred, so we've found a stat he ranks second highest in the Premier League this season...
?????? The number of times he's been dribbled past #MUFC https://t.co/wJncKF1DQg pic.twitter.com/y95rnZS2sd
— Sporting Life Football & Infogol (@InfogolApp) November 8, 2021
Performa Arsenal yang belum merasakan kekalahan dalam 10 pertandingan terakhir harus disegani oleh lawan.
Mereka banyak belajar dari kekalahan 0-5 dari Man City pada pekan ke-3. Mikel Arteta kembali menimba ilmu di hadapan gurunya, Pep Guardiola.
Baca juga: Legenda Man United Murka dengan Cara Solskjaer Perlakukan Van de Beek
Akhir-akhir ini, sosok Alexandre Lacazette menjadi sorotan. Posisinya di belakang Aubameyang, tetapi dia menjadi komandi lini depan The Gunners.
Lacazette menjadi penyelamat Arsenal ketika terhimpit. Seperti gol menit-menit akhir melawan Crystal Palace (2-2).
Dia adalah sosok yang menggerakkan tim untuk bermain pressing ketat dan agresif.
No | Klub | D | M | S | K | -/+ | P |
1 |
Chelsea
|
11 | 8 | 2 | 1 | 23 | 26 |
2 |
Man City
|
11 | 7 | 2 | 2 | 16 | 23 |
3 |
West Ham
|
11 | 7 | 2 | 2 | 10 | 23 |
4 |
Liverpool
|
11 | 6 | 4 | 1 | 20 | 22 |
5 |
Arsenal
|
11 | 6 | 2 | 3 | 0 | 20 |
Klasemen selengkapnya |
Keterangan:
No: Peringkat
D: Dimainkan
M: Menang
S: Seri
K: Kalah
-/+: Selisih Gol
P: Poin
*Update terakhir Senin (8/11/2021) pukul 04:16 WIB