JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet paralimpiade Indonesia Muhammad Fadli Imammudin berharap pemerintah bersikap konsisten membina para atlet paralimpiade.
Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah menyetarakan pembinaan antara atlet penyandang disabilitas dengan atlet bertubuh normal.
Baca juga: Bakti Peraih Medali Perak Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020 Belum Usai
Salah satu bentuk nyata adalah pemerintah memberikan hadiah jumlah uang yang sama bagi peraih medali di perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Peraih medali emas mendapat bonus Rp 5,5 miliar.
Kemudian, atlet peraih medali perak mendapat Rp 2,5 miliar.
Lantas, atlet peraih medali perunggu mendapat Rp 1,5 miliar.
Baca juga: Harapan Atlet Angkat Besi Indonesia usai Olimpiade Tokyo 2020
Bonus uang juga diberikan bagi atlet non-peraih medali hingga pelatih atlet non-peraih medali.
"Pajak hadiah ditanggung pemerintah," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Istana Kepresidenan, Jumat (13/8/2021).
"Harapan saya, pemerintah tetap konsisten sampai kapan pun," kata atlet parabalap sepeda Indonesia, Fadli Imammudin, dalam diskusi virtual pada Senin (27/9/2021) bertajuk Apresiasi Prestasi Atlet Indonesia Herbalife Nutrition Indonesia.
Ia juga menembahkan, jika terjadi celah pada prestasi, pemerintah juga bisa membantu memperbaikinya.
Sikap konsisten pemerintah, kata Fadli, juga menyangkut pengadaan turnamen-turnamen paralimpiade di dalam negeri.
Pemerintah pun tetap aktif menyertakan para atlet paralimpiade pada turnamen-turnamen berskala internasional.
Capaian
Pada Paralimpiade Tokyo 2020 yang diselenggarakan mulai 24 Agustus 2021 sampai dengan 5 September 2021, Indonesia meraih 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Posisi akhir Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 adalah di urutan 43.