JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa penyelenggara PON XX Papua 2021 tak bisa meniru persis protokol kesehatan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung pada 23 Juli 2021 sampai dengan 9 Agustus 2021.
Baca juga: Pastikan, Cerita Ini Tak Ada Lagi di PON XX Papua 2021!
Gatot menyebut protokol itu sejatinya berkait dengan pencegahan meluasnya pandemi Covid-19 selama perhelatan PON XX Papua 2021.
"Ada perbedaan anggaran dan sebagai macamnya sehingga kami tidak bisa meniru hal tersebut secara keseluruhan," ucap Gatot S Dewa Broto.
PON XX Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
Selain Kota Jayapura, ada tiga kabupaten yang menjadi klaster pelaksana PON XX Papua 2021.
Ketiganya adalah Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Atlet yang berlaga di PON XX Papua 2021 diperkenankan pulang paling lama tiga hari usai yang bersangkutan bertanding.
"Hal ini untuk menghindari penyebaran pandemi Covid-19," ujar Gatot S Dewa Broto, Kamis (23/9/2021).
Gatot mengingatkan, aturan lain yang juga sudah menjadi kesepakatan adalah kontingen wajib tiba tiga hari sebelum bertanding.
"Jadi tidak ada cerita seperti sebelumnya bahwa dengan dasar solidaritas, kontingen jadi saling menunggu," ucapnya.
Kewajiban lainnya adalah para atlet melakukan tes PCR saat keberangkatan ke Papua maupun kepulangan.
Gatot menambahkan, pada prinsipnya, para pemangku kepentingan PON XX Papua 2021 berupaya agar pesta olahraga multicabang terbesar di Indonesia itu berjalan lancar.
Gatot kembali menegaskan bahwa kapasitas penonton yang hadir langsung di stadion juga sudah disepakati bersama.
"Jumlahnya 25 persen dari kapasitas stadion," ujarnya.
Jumlah itu, kata Gatot, jumlah itu sudah termasuk anggota ofisial, tenaga kesehatan, petugas pertandingan, dan media.