Bolehkah Pesepak Bola Mengenakan Kaus Kaki Pendek?

KOMPAS.com - Jack Grealish, Paulo Dybala, hingga Francesco Totti selalu tampil beda tiap kali merumput di lapangan hijau.

Mereka lebih mudah dikenali karena memiliki perbedaan mencuat dalam mengenakan kaus kaki.

Ya, Jack Grealish dan Paulo Dybala yang sampai saat ini masih aktif bermain sepak bola di kasta tertinggi liga domestik, selalu mengenakan kaus kaki pendek.

Kaus kaki pendek tersebut membuat mereka mudah dikenali karena kebanyakan pesepak bola mengenakan kaus kaki panjang baik sedikit di bawah maupun atas lutut.

Baca juga: Mengapa Pesepak Bola Dilarang Memakai Perhiasan Anting atau Kalung?

Melansir Goal, Jack Grealish mengemukakan alasan mengenakan kaus kaki pendek karena terasa lebih nyaman dan semacam tanda keberuntungan.

"Satu tahun ketika saya di sini (kala masih di Aston Villa), kaus kaki itu menyusut saat dicuci. Jadi mereka tidak akan naik lebih tinggi," kata gelandang yang kini pindah ke Manchester City

"Musim itu, saya akhirnya bermain sangat baik. Jadi itu menjadi hal takhayul bagi saya. Saya pikir 'Saya akan terus melakukan ini karena saya telah melakukannya dengan baik'," ujarnya menjelaskan.

Namun demikian, bolehkah pesepak bola memakai kaus kaki pendek ketika bertanding sepak bola?

Baca juga: Olivier Giroud ke Milan: Kalajengking, Kiwi, dan Rahasia Si Kaus Kaki

Mengutip laman resmi IFAB (Dewan Asosiasi Sepak Bola) yang menentukan aturan permainan sepak bola, tidak menjelaskan khusus terkait kaus kaki pendek, sedang, maupun panjang.

Hanya saja, IFAB memastikan setiap pemain wajib mengenakan kaus kaki dan pelindung tulang kering (shinguard) saat bertanding.

Kemudian, dalam pasal 4 yang berisi perlengkapan pemain menerangkan bahwa shinguard harus tertutupi oleh kaus kaki.

Oleh karena itu, pesepak bola boleh mengenakan kaus kaki pendek asalkan pelindung tulang kering terpasang dan tertutupi oleh kaus kaki.

Baca juga: Shin Tae-yong Soal Pemain Pingsan dan Inspirasi Metode Warna Kaus Kaki

Bagaimana jika shinguard lepas?

Masih mengutip laman resmi IFAB, pesepak bola yang kehilangan shinguard mereka secara tidak sengaja harus sesegera mungkin menggantinya atau selambat-lambatnya ketika bola keluar dari permainan.

Jika pemain tersebut mencetak gol saat kehilangan shinguard-nya, gol tetap dianggap sah.