KOMPAS.com - Pola pertahanan dalam sepak bola terdiri dari tiga macam, yakni man-to-man marking, zone defence marking, dan kombinasi keduanya.
Pada pemain sepak bola seorang pemain diberi tugas khusus untuk menjaga seorang pemain lawan agar tidak memasuki daerah atau mengacaukan pertahanan adalah pertahanan man-to-man marking.
Sementara pola pertahanan yang dilakukan di area sendiri dengan cara membentuk sebuah formasi disebut zone defence marking.
Kemudian pertahanan kombinasi yakni gabungan antara man-to-man dengan zone defence marking.
Baca juga: Sejarah Catenaccio, Taktik Pertahanan Gerendel Khas Italia
Pengertian lain pertahanan kombinasi yakni cara pertahanan yang paling kompleks dan efektif dalam menjaga daerahnya dari serangan lawan dalam sepak bola.
Pola pertahanan diterapkan dalam permainan sepak bola dengan tujuan untuk menghalau dan mempertahankan gawang dari serangan lawan, sehingga tidak terjadi gol.
Karena tujuan pola pertahanan dalam permainan sepak bola adalah untuk menahan bola sekaligus mematahkan serangan lawan.
Siapa saja yang terlibat dalam pola pertahanan dalam permainan sepak bola?
Sejatinya, semua pemain mulai dari kiper hingga penyerang wajib ikut membantu pertahanan ketika bola dipegang lawan.
Baca juga: Sistem Pertahanan Sepak Bola: Man to Man, Zone Marking, dan Campuran
Akan tetapi, seorang bek punya tanggung jawab lebih besar untuk menjalankan pola pertahanan.
Karena pada permainan sepak bola seorang pemain memiliki tugas untuk menjaga seorang pemain lawan agar tidak memasuki daerah pertahanan atau mengacaukan pertahanan atau yang disebut pertahanan man-to-man marking adalah seorang bek tengah dan gelandang bertahan.
Berikut contoh posisi pemain yang kerap mendapat tugas mengawal pemain kunci lawan:
Bagaimana dengan contoh pemainnya?
Baca juga: Mengenal Sistem Pertahanan Zone Marking pada Sepak Bola
Pada posisi bek tengah, pemain yang kerap bermain man-to-man marking sekaligus zone defence marking adalah Matthijs De Ligt (Juventus), Virgil Van Dijk (Liverpool), hingga Harry Maguire (Manchester United).
Untuk bek sayap, pola pertahanan kombinasi dipakai ketika lawan memainkan tiga penyerang di depan.
Contoh pemainnya yakni Trent-Alexander Arnold (Liverpool), Alphonso Davies (Bayern Muenchen), hingga Luke Shaw (Manchester United).
Sementara posisi gelandang bertahan contoh pemainnya seperti N'Golo Kante (Chelsea), Joshua Kimmich (Bayern Muenchen), hingga Jordan Henderson (Liverpool).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.