KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang berkecamuk di Planet Bumi mengubah banyak hal, termasuk jalannya Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo yang sejatinya berlangsung pada tahun 2020, terpaksa mundur satu tahun.
Di sisi lain, pandemi turut membuat sesama manusia saling bergandengan tangan. Sebab, mereka punya musuh bersama yang mampu merenggut nyawa.
Kebersamaan saling melihat sesama di masa sulit tersebut yang mengetuk moto Olimpiade berubah untuk kali pertama sejak 125 tahun silam.
Baca juga: Target Messi Jepang di Olimpiade Tokyo Usai Bersinar di Laga Pertama
"Citius, altius, fortius," begitulah bunyi moto Olimpiade yang dipopulerkan sejak Olimpiade VIII Paris pada 1924.
Artinya adalah lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat.
"Tiga kata ini mewakili program keindahan moral," kata pencetus moto Olimpiade tersebut, Baron Pierre de Coubertain, yang juga dikenal sebagai Bapak Olimpiade dikutip AS Sport.
Tiga kata tersebut sejatinya sudah ada lebih dulu sejak 1894 dan dipakai oleh Federasi Olahraga Perancis.
Kini, ada satu kata yang muncul di belakang tiga kata tersebut, yakni adalah bersama atau together dalam Bahasa Inggris.
Baca juga: Daftar Tuan Rumah Piala Dunia sejak 1930-2022
Sementara dalam latin menjadi "Citius, altius, fortius-communis,".
Perubahan moto Olimpiade tersebut sudah digodok dan ditetapkan olek Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach.
Penambahan satu kata "bersama" tersebut tidak lepas dari kondisi sulit yang menerjang seantero dunia.
Berikut adalah moto Olimpiade dalam berbagai bahasa:
Baca juga: Daftar 32 Medali Indonesia pada Ajang Olimpiade
Something big is coming...#OpeningCeremony | #Tokyo2020
— Olympics (@Olympics) July 23, 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.