KOMPAS.com - Lari gawang atau disebut dengan hurdles merupakan salah satu nomor lari dalam cabang olahraga atletik.
Lari gawang bisa dibilang merupakan salah satu nomor lari khusus.
Pasalnya, tidak semua pelari mampu menjadi atlet lari gawang, karena nomor ini membutuhkan postur tubuh dan teknik tinggi.
Dikutip dari buku Dasar-dasar Atletik (2020), karya Yahya Eko Nopiyanto, S.Pd, M.Pd dan Septian Raibowo, S.Pd, M.Pd, seorang pelari gawang harus memiliki kelenturan yang baik pada persendian panggul (articulatio femoris), dan ruas-ruas tulang belakang (columna vertebralis).
Baca juga: Mengapa Atletik Disebut Mother of Sport?
Lari gawang adalah lari cepat untuk menempuh jarak tertentu dengan melompati gawang-gawang yang tingginya telah diatur dalam peraturan perlombaan.
Lari gawang yang dipertandingkan untuk putra dan putri adalah nomor 100 meter (untuk putri), 110 meter (putra), dan 400 meter (putra dan putri).
Perlombaan lari gawang memiliki tambahan objek khusus berupa gawang (hurdle) yang diawali pada jarak 13-13,72 meter dari garis start dan selanjutnya berjarak 8,5 hingga 9,14 meter antar gawang.
Baca juga: Olimpiade dan Tradisi Bagi Kondom
Kemudian pada nomor lari gawang 400 meter, letak gawang pertama berada pada jarak 45 meter dari garis start sementara jarak antar gawang berikutnya adalah 35 meter.
Seperti nomor lari lainnya, lari gawang juga memiliki teknik dasar.
Teknik dasar lari gawang adalah sebagai berikut: