KOMPAS.com - Ketua dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, menyambut rencana gelaran akbar melawan organisasi seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA) dari Amerika Serikat, UFC.
Pertarungan antara dua organisasi seni bela diri campuran terbesar di dunia itu kemudian berpotensi hadir dalam tajuk ONE vs UFC Mega Event.
Ajang ini menjadi langka karena ONE Championship dan UFC sejatinya merupakan pesaing di dunia bela diri campuran.
Faktanya, pertarungan antara dua organinasi bela diri campuran juga hanya terjadi beberapa kali dalam sejarah.
Baca juga: The Apprentice: ONE Championship Edition, Wakil Indonesia Tersingkir
Namun, ajang yang dinilai langka kini bisa saja terwujud mengingat niat serius dari Ketua dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
Chatri Sityodtong mengatakan bahwa ONE vs UFC akan menjadi ajang seni bela diri terbesar sepanjang masa.
Dia yakin para petarung ONE Championship dapat memberikan perlawanan kepada daftar nama pertarung UFC ketika berduel di atas arena.
"Saya pasti ingin melihat yang terbaik dari Timur melawan yang terbaik dari Barat," kata Sityodtong dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Senin (31/5/2021).
"UFC vs ONE Championship menurut saya akan menjadi fenomenal. Saya pikir seluruh dunia akan menontonnya, dan saya ingin melihat juara dunia vs juara dunia. Jadi, yang pasti saya terbuka untuk itu," ujar Sityodtong.
Who wants it? ???? @yodchatri @danawhite @ufc #WeAreONE #ONEChampionship #ONEVsUFC pic.twitter.com/ruI6uclUbW
— ONE Championship (@ONEChampionship) May 23, 2021
Baca juga: Kisah Pewaris Takhta Khabib Nurmagomedov, Nyaris Pensiun Sebelum Juara UFC
UFC memiliki kekuatan di pasar Amerika Utara. Organisasi seni bela diri campuran pimpinan Dana White itu kini merupakan promotor terbesar dan paling berpengaruh di wilayah tersebut.
Namun, ONE Championship memiliki kekuatan yang sama di Asia. Mereka memiliki basis penggemar yang terbilang sangat besar.
Dalam hal bakat, Sityodtong memiliki keyakinan bahwa pahlawan seni bela diri di ONE Championship setara atau bahkan lebih baik daripada petarung UFC mana pun.
Keyakinan Sityodtong setidaknya sejalan dengan fenomena yang belakangan terjadi di pentas ONE Championship.
Baca juga: Eko Roni Saputra Dapat Banyak Pelajaran dari The Apprentice: ONE Championship Edition
Sejumlah mantan petarung UFC seperti Eddie Alvarez dan Demetrious Johnson mendapat hasil kurang ideal pada pertarungan ONE Championship sepanjang April 2021.
Eddie Alvarez selaku mantan juara kelas ringan (lightweight) UFC menderita kekalahan DQ yang kontroversial dari Iuri Lapicus pada ONE on TNT I (yang kemudian dibatalkan menjadi No Contest).