KOMPAS.com - Sepak bola mengambil hati banyak penggemar di seluruh dunia melalui bentuk permainan indah dalam sebuah pertandingan.
Latar belakang tersebut berkaitan erat dengan frasa “Jogo Bonito” yang kerap terlontar ketika berbicara mengenai permainan sepak bola.
Istilah atau sebutan “Jogo Bonito” sendiri erat digunakan untuk menggambarkan permainan timnas Brasil, terutama dalam ajang Piala Dunia.
Hadirnya istilah Jogo Bonito sendiri memang muncul dari pernyataan pemain legendaris Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele.
Pele menggunakan frasa Jogo Bonito atau permainan indah dalam bahasa Portugis, untuk merujuk pada olahraga sepak bola.
Seperti dilansir dari laman Bleacher Report, Pele dianggap menjadi pencetus sekaligus perwujudan frasa “Jogo Bonito” terutama saat bermain membela timnas Brasil.
Baca juga: Mengapa Tekel Bisa Dianggap Seni dalam Sepak Bola?
Ketika memperkuat timnas Brasil, Pele sukses mengantarkan timnya meraih gelar juara Piala Dunia sebanyak tiga kali yakni pada 1958, 1962, dan 1970.
Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bahkan memberikan gelar Pemain Terbaik Abad ke-20 kepada Pele, bersama Maradona, pada Desember 2000.
Belakangan, filosofi permainan indah milik timnas Brasil dinilai telah bergeser menjadi lebih mengutamakan hasil akhir atau pragmatis.
Melansir laman Goal, anggapan tersebut muncul melihat penampilan dua timnas Brasil pemenang Piala Dunia setelah era Pele, yakni pada 1994 dan 2002.
Raihan gelar juara 1994 dianggap berasal dari dominasi permainan lini tengah yang dikawal oleh kapten timnas Brasil saat itu, Dunga.
Sementara pola permainan timnas Brasil saat menjuarai Piala Dunia 2002, disebut lebih mirip dengan skuad asal benua Eropa.
Terlebih, dengan mengandalkan tiga orang pemain bintang yang kiprahnya terbilang menonjol di kompetisi negara Eropa yaitu Ronaldo Nazario, Rivaldo, dan Ronaldinho.
Baca juga: Teknik Dasar Menggiring atau Dribbling dalam Sepak Bola
Bahkan bentuk permainan ideal ala Jogo Bonito tidak lagi terlihat ketika timnas Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
Ketika itu, Brasil bahkan harus mengakui keunggulan timnas Jerman, yang akhirnya meraih gelar juara, dengan skor 1-7 pada babak semifinal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.