KOMPAS.com - Kemampuan sepeda motor untuk melaju kencang di lintasan menjadi sasaran utama sebuah manufaktur ketika memproduksi unit motor balap di ajang MotoGP.
Dalam membangun sebuah unit motor kategori prototype, beragam komponen serta faktor menjadi pertimbangan demi meraih kecepatan maksimal.
Bahkan, seiring perkembangan waktu catatan laju motor balap di ajang MotoGP sudah jauh melampaui rekor kecepatan dibandingkan pendahulunya.
Sebagai perbandingan, sepeda motor dalam ajang balap pertama yang tercatat digelar di Surrey, Inggris hanya mampu menyentuh kecepatan sekitar 43 kilometer per jam (kpj).
Kini, sebuah motor balap di kelas MotoGP mampu melaju hingga 362,4 kpj yang dicatatkan unit Ducati Desmosedici GP dengan pebalap Johann Zarco pada 27 Maret 2021 di sirkuit Losail, Qatar.
Angka tersebut diketahui hampir melebihi hingga dua kali lipat kecepatan rata-rata sebuah unit motor balap kelas MotoGP di lintasan.
Baca juga: Jenis-jenis Penalti dalam Balapan MotoGP
Dilansir dari laman Box Repsol, kecepatan rata-rata sebuah motor balap di ajang MotoGP berada pada kisaran 160 hingga 185 kpj.
Tercapainya kecepatan maksimal sebuah motor balap dipengaruhi dengan kondisi motor, cuaca, hingga tipe serta karakter lintasan balap.
Rekor kecepatan sebuah sepeda motor balap di kelas MotoGP sendiri menimbulkan kekaguman sekaligus kekhawatiran bagi para pebalap.
Seperti disampaikan oleh pebalap Petronas Yamaha SRT asal Italia, Valentino Rossi, mengenai pencapaian Johann Zarco di Sirkuit Losail.
“Buat saya pribadi, kecepatan motor melebihi 330 kpj sudah sangat berbahaya, sehingga mencapai 360 kpj adalah pencapaian luar biasa,” kata Rossi seperti dilansir dari laman Crash.
“Jelas saja pencapaian seperti ini membuat penggemar ajang balap manapun menjadi antusias, meskipun terdapat bahaya mengintai.”
Risiko mengalami kecelakaan ketika melaju dalam kecepatan tinggi yang tidak jarang terjadi, menghantui setiap pebalap.
Baca juga: Berapa Harga Satu Motor MotoGP?
Oleh karenanya, setiap unit motor MotoGP memiliki perangkat pengereman mumpuni untuk mengendalikan kecepatan motor.
Selain itu terdapat langkah antisipatif berupa keharusan adanya sistem kantong udara (airbag) pada kostum pebalap di ajang MotoGP, yang mengurangi risiko cedera parah saat terjadi benturan keras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.