Piala Menpora 2021, Ajang Bersinarnya Pemain Lokal

KOMPAS.com - Enam klub sudah memastikan diri melangkah perempat final Piala Menpora 2021 pada Jumat (3/4/2021).

Mereka yaitu PSIS Semarang, PSM Makassar, Barito Putera, Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Bali United.

Masih ada dua slot untuk menggenapi delapan besar Piala Menpora 2021.

Dua slot tersebut menjadi rebutan oleh lima tim di Grup C, yakni Madura United, PSS Sleman, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, dan Persik Kediri.

Nama Persebaya Surabaya digadang-gadang salah satu klub yang bakal lolos mengingat posisi mereka sangat menguntungkan, yakni memuncaki klasemen Grup C dengan raihan 6 poin.

Baca juga: Fakta Unik Piala Menpora - Pelatih Spesialis Pramusim yang Selalu Terhenti di Tengah Kompetisi

Di sisi lain, Persebaya menjadi satu-satunya tim di Piala Menpora 2021 yang belum merasakan kalah.

Jika hal itu terjadi, Persebaya akan menjadi satu dari tiga tim yang lolos ke perempat final dengan skuad 100 persen pemain lokal.

Dua tim 100 persen tim lokal yang sudah lolos ke delapan besar Piala Menpora 2021 adalah PSIS Semarang dan PSM Makassar.

Hebatnya, dua tim dengan skuad lokal tersebut tidak pernah merasakan kekalahan sama sekali.

Baca juga: Lolos ke 8 Besar Piala Menpora 2021, Pelatih Persib Puji Kinerja Pemain

PSIS Semarang melaju ke perempat final dengan status juara Grup A usai mengoleksi tujuh poin dari dua kali menang dan sekali imbang.

Hebatnya, dengan pemain 100 persen murni pemain lokal, PSIS Semarang menjadi klub paling subur yakni dengan membuat sembilan gol dari tiga laga.

Artinya, PSIS Semarang memiliki rata-rata mencetak tiga gol dalam tiap laga.

Catatan rata-rata tersebut unggul satu gol dari Persija Jakarta dan Persib Bandung yang banyak diisi pemain asing maupun naturalisasi.

Persija dan Persib hanya memiliki rata-rata mencetak dua gol tiap laga.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Piala Menpora 2021 - Barito dan PSIS ke 8 Besar, Arema Juru Kunci

Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi, sedari awal memang ingin membuktikan bahwa pemain lokal dari yang muda hingga senior tak pernah kalah dengan label pemain asing.