KOMPAS.com - Lempar lembing termasuk ke dalam cabang olahraga atletik nomor lempar. Nama lain dari lempar lembing adalah javelin throw.
Seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lempar lembing adalah bentuk olahraga melemparkan tombak kayu dengan ujung berlapis logam runcing sejauh mungkin.
Gerakan lempar lembing menirukan pemburu yang melemparkan tombak ke arah target hewan buruan.
Lantas bagaimana sejarah awal dan apa saja teknik dasar dari dari olahraga lempar lembing? Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern
Perkiraan awal dari bentuk olahraga lempar lembing berasal dari aktivitas berburu dan perang pada peradaban awal manusia.
Mengutip laman Badan Atletik Dunia (World Athletics), olahraga lempar lembing banyak ditemukan dalam peradaban Yunani kuno.
Lempar lembing lantas dimasukkan sebagai bagian dari kategori olahraga pentatlon pada ajang Olimpiade di era Yunani kuno sekitar tahun 708 sebelum masehi.
Namun, saat Olimpiade era modern digelar, lempar lembing baru dipertandingkan pada Olimpiade London 1908 serta terbatas untuk atlet putra.
Kategori perlombaan lempar lembing untuk atlet putri baru digelar saat Olimpiade berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat pada 1932.
Baca juga: Lempar Lembing: Lapangan, Peralatan, dan Perlengkapan
Olahraga lempar lembing memiliki sejumlah teknik dasar yang seharusnya dikuasai oleh atlet atau pelempar lembing.
Teknik tersebut antara lain berkaitan dengan cara memegang lembing hingga teknik melempar javelin (tombak) ke arah lapangan sasaran.
Ragam teknik memegang lembing dibedakan menjadi tiga yakni:
Pegangan lembing jenis ini dilakukan dengan posisi lembing berada di antara jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.
Baca juga: 2 Jenis Gaya Langkah dalam Lempar Lembing
Cara memegang lembing dengan teknik fork atau V grip mudah dilakukan dan cocok untuk atlet pemula.
Finnish grip merupakan teknik memegang lembing dengan cara Finlandia.