KOMPAS.com - Legenda tinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr, mengubah nama Conor McGregor menjadi Con Artist McLoser yang berarti tukang tipu dan pecundang.
Hal itu ditulis Floyd Mayweather Jr di akun Instagram pribadinya tidak lama setelah Conor McGregor kalah dari Dustin Poirier pada duel kelas ringan UFC 257, Minggu (24/1/2021) siang WIB.
Floyd Mayweather Jr mengubah nama Conor McGregor untuk menanggapi sebuah unggahan fans yang berisi pertanyaan di Instagram.
Secara garis besar, isi dari pertanyaan itu adalah: Mengapa Floyd Mayweather Jr dibenci sementara Conor McGregor dicintai publik? Padahal, keduanya memiliki pembawaan diri dan karakter yang sama.
Baca juga: Conor McGregor Kalah Mengejutkan dari Dustin Poirier, Siapa Paling Diuntungkan?
Pertanyaan itu ditulis fans dan diunggah bersama foto Floyd Mayweather Jr saling berhadapan dengan Conor McGregor.
Menanggapi pertanyaan itu, Floyd Mayweather Jr langsung merendahkan Conor McGregor sekaligus mengkritik sikap publik.
Mayweather Jr mengaku heran karena citra Conor McGregor jauh lebih baik daripada dirinya.
Atas dasar itu, Mayweather Jr berkesimpulan bahwa rasialisme masih menjadi penyakit publik hingga saat ini.
Sebab, Mayweather Jr menilai dirinya dan Conor McGregor, dalam konotasi negatif, memiliki perangai yang hampir serupa.
Baca juga: Kekalahan dari Poirier di UFC 257 Bagus buat Fans Conor McGregor, Kok Bisa?
"Semua dunia tahu bahwa Con Artist McLoser (Conor McGregor) bisa mencuri segalanya dari saya. Dia dicintai, sementara saya dibenci," kata Mayweather Jr.
"Itu membuat Anda semua tahu bahwa rasialisme masih ada. Anda semua harus tahu, pecundang (McGregor) tidak akan pernah menjadi saya atau selevel dengan saya," ucap Mayweather Jr.
"Saya tumbuh dengan cara yang bebeda. Saya juga memiliki pola pikir yang berbeda."
"Tidak ada yang mampu menyamai kemampuan saya. Saya memang ditakdirkan untuk menjadi pemenang," tutur Mayweather Jr lagi.
"Saya memang sering menghina lawan (trash talk). Ketika saya melakukan itu, orang langsung membenci saya," kata petinju dengan rekor tak terkalahkan itu.
"Saya adalah anak kulit hitam miskin dari kota kecil yang telah menghadapi perlakuan rasialisme sepanjang hidup. Saya bekerja sangat keras untuk mengangkat derajat saya dan keluarga ke posisi yang lebih baik," tutur Mayweather Jr.