KOMPAS.com - Petarung UFC asal Selandia Baru, Dan Hooker, menargetkan "kemenangan sempurna" saat menghadapi Michael Chandler pada UFC 257, Minggu (24/1/2021) pagi WIB.
Partai Dan Hooker vs Michael Chandler merupakan co-main event untuk duel akbar Dustin Poirier vs Conor McGregor 2.
Main Card UFC 257 akan dimulai pukul 10.00 WIB dan ditayangkan langsung di FOX Sports.
Dan Hooker (20-9) merupakan salah satu petarung paling berbahaya di divisi kelas ringan.
Antara lain, pria yang pernah bertarung di UFC sjeak 2014 ini telah mengalahkan Gilbert Burns, Al Iaquinta, dan James Vick dengan cara impresif.
Pertarungan yang melibatkan Dan Hooker biasanya berlangsung akbar.
Baca juga: Eksklusif, Alasan Dan Hooker Tak Terobsesi Kejar Conor McGregor
Bahkan, tiga dari empat pertarungan terakhir pria berusia 30 tahun ini berakhir dengan penghargaan Fight/Performance of the Night.
Apresiasi tersebut datang pada kemenangan kontra James Vick dan Paul Felder serta saat ia menderita kekalahan terakhir pada duel pamungkasnya kontra Dustin Poirier.
KOMPAS.com pun bertanya kepadanya perihal catatan impresif tersebut.
Ia mengamini soal duel-duel yang biasa dia lakoni merupakan partai akbar tetapi dirinya juga ingin menang dengan cara lebih dominan kontra Michael Chandler.
"Ya, saya tahu (soal rentetan duel Fight of the Night) ha..ha..ha... Namun, saya mengincar penampilan sempurna," tuturnya kepada KOMPAS.com sembari terlihat raut bangga di wajahnya.
"Dua pertarungan terakhir benar-benar saling baku hantam. Ibaratnya seperti sebuah dogfight."
Baca juga: Eksklusif Jelang UFC 257 - Selandia Baru Aman dari Pandemi, Dan Hooker Konsentrasi Penuh ke Laga
"Kami saling balas pukulan dan serangan."
"Kali ini saya ingin mencatatkan lebih banyak poin dari dia."
Dan Hooker pun punya resep kemenangan tersendiri dalam menghadapi petarung 34 tahun yang baru hijrah dari Bellator tersebut.
"Jika saya dapat menjaga jarak dan membuat dia berada di luar jangkauan. Jika bisa, saya yakin berjaya," ujar Hooker saat KOMPAS.com bertanya di area mana kah duel nanti bisa dimenangkan.
"Dia perlu melakukan clench dan banyak hal yang harus dia lakukan yang tidak mudah. Saya bukan orang mudah untuk dijatuhkan."
"Sudah lama sejak ada yang bisa menjatuhkan dan membuat saya tetap di lantai," tutur petarung asal Auckland, Selandia Baru, tersebut.
"Saya berlatih lama untuk itu, aspek bertahan saya. Mencoba untuk membuat laga berlangsung berdiri dan menjaga jarak."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.