Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo, Penyelenggara Cegah Kerumunan di Perkampungan Atlet di Tengah Darurat Covid-19

Kompas.com - 18/01/2021, 23:32 WIB
Josephus Primus

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Sambil mempersiapkan terus Olimpiade Tokyo pada 2021, penyelenggara, Tokyo 2020 mengingatkan kembali penggunaan teknologi untuk kesuksesan acara.

CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto menerangkan untuk penanggulangan meluasnya pandemi corona selama Olimpiade berlangsung, pihaknya memanfaatkan teknologi digital melalui ponsel pemain, ofisial, hingga wartawan.

Ilustrasi masker DOK. Shutterstock Ilustrasi masker

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Pelaksanaan Kualifikasi Tenis Meja Jepang dengan Protokol Ketat

"Teknologi itu misalnya kami siapkan di perkampungan atlet," kata Muto.

Obor Olimpiade 2020 saat dipamerkan ke publik pada 1 Juni 2019 di Tokyo. AFP/BEHROUZ MEHRI Obor Olimpiade 2020 saat dipamerkan ke publik pada 1 Juni 2019 di Tokyo.

Untuk mencegah kerumunan di perkampungan atlet misalnya, ada pemanfaatan aplikasi yang mengurus pemesanan makanan.

"Dengan menggunakan aplikasi pada ponsel itu, penghuni perkampungan atlet bisa memilih menu makanan apa yang mereka inginkan baik untuk makan pagi, siang, dan malam," kata Toshiro Muto.

Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.DOK. Reuters Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.

Ia menambahkan, ada petugas khusus yang mengantarkan makanan itu ke depan pintu kamar para penghuni.

Ilustrasi social distancingShutterstock Ilustrasi social distancing

Sementara itu, lanjut Toshiro Muto, pihaknya juga memanfaatkan teknologi untuk mengelola pergerakan orang terkait dengan pencegahan corona.

"Dengan teknologi kami bisa mencegah adanya orang berkumpul demi mencegah meluasnya corona," kata Toshiro Muto.

Ilustrasi social distancing, jarak sosialShutterstock Ilustrasi social distancing, jarak sosial

Pada bagian selanjutnya, sebagaimana penjelasan Regional Head of Imou South Pacific Siti Li, hari ini, pemantauan pergerakan orang saat ini lazim menggunakan close circuit television (CCTV).

"Saat ini kami lebih mengandalkan CCTV dengan teknologi internet protocol camera (IP Cam)," tutur Li.

Ia menambahkan, teknologi yang juga disebut kamera pintar (smart cam) maupun WiFi Cam saat ini memiliki kualitas lebih baik ketimbang CCTV berteknologi analog.

Pemantauan pergerakan orang agar tidak terjadi kerumunan demi mengurangi meluasnya pandemi Covid-19 bisa dilakukan melalui CCTV berteknologi internet protocol camera (IP Cam) sebagaimana dilakukan Imou.

Siti Li yang juga Regional Head of Imou South Pacific, di Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya menyediakan pasar dan konsumen Indonesia untuk varian IP Cam Imou misalnya New Bullet, Bullet 2C, Cue 2, Ranger 2, dan Ranger 2S.

Imou Pemantauan pergerakan orang agar tidak terjadi kerumunan demi mengurangi meluasnya pandemi Covid-19 bisa dilakukan melalui CCTV berteknologi internet protocol camera (IP Cam) sebagaimana dilakukan Imou. Siti Li yang juga Regional Head of Imou South Pacific, di Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya menyediakan pasar dan konsumen Indonesia untuk varian IP Cam Imou misalnya New Bullet, Bullet 2C, Cue 2, Ranger 2, dan Ranger 2S.

Menurut Siti Li, dari segi kualitas gambar, IP Cam jauh berkualitas ketimbang analog biasa.

Dari segi analisa video, tidak seperti CCTV analog yang hanya menyimpan hasil rekaman selama beberapa saat saja, IP Cam mampu menyimpan hasil rekaman lebih lama sehingga proses analisa video lebih mudah dilakukan.

Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo bisa Capai Rp 39,48 Triliun
AFP PHOTO/PHILIP FONG Biaya Penundaan Olimpiade Tokyo bisa Capai Rp 39,48 Triliun

Menurut Siti Li, IP Cam punya sisi efisiensi yakni pengguna tidak lagi menemukan banyak sekali perangkat keras dan kabel seperti di analog.

"Pengguna IP Cam hanya perlu menyetel switch," ujar Li.

Warga dengan masker pelindung menjaga dari penularan virus COVID-19, mengantre secara berjarak untuk menyaksikan api Olimpiade saat tur Reli Api Olimpiade Tokyo 2020 di Fukushima, Jepang, Selasa (24/3/2020).ANTARA FOTO/REUTERS/KYODO Warga dengan masker pelindung menjaga dari penularan virus COVID-19, mengantre secara berjarak untuk menyaksikan api Olimpiade saat tur Reli Api Olimpiade Tokyo 2020 di Fukushima, Jepang, Selasa (24/3/2020).

Imou, lanjut Li, adalah anak usaha Dahua Technology, produsen CCTV asal Negeri Tembok Raksasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com