MELBOURNE, KOMPAS.com - Asosiasi Tenis Australia (AT) membeberkan rencana pembiayaan turnamen internasional Australia Open 2021.
"Kami memperkirakan akan menggunakan sebagian besar dana cadangan kami dalam mempertahankan pendanaan untuk turnamen dan kompetisi," kata CEO AT Craig Tyle.
Lantaran itulah, kata Tyle, pihaknya menyiapkan opsi utangan untuk pembiayaan.
"Menggunakan opsi kredit," tuturnya.
Salah satu pos yang terbilang menyedot dana besar adalah biaya karantina pemain dan dana keamanan selama perhelatan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Australia Open 2021, Segini Biaya Karantina dan Keamanan
"Kami akan menghabiskan lebih dari Rp 417 miliar untuk karantina dan keamanan," kata CEO AT Craig Tyle.
Jejak pelaksanaan turnamen tenis internasional Australia Open 2021 masih menyisakan setidaknya beda pendapat tentang jadwal kedatangan pemain.
CEO Asosiasi Tenis Australia (AT) Craig Tyle menginginkan agar para pemain tiba di lokasi laga, Melbourne, pada pertengahan Desember 2020.
Dengan demikian, para pemain bisa melakukan karantina wajib 14 hari sebelum memulai laga pada 18-31 Januari 2021.
Sementara, Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews justru menginginkan para pemain datang pada awal Januari 2021.
Bila jadwal Daniel Andrews diikuti, turnamen bisa digelar pada awal Februari atau bergeser mundur dari jadwal yang disampaikan AT.
Pergelaran turnamen tenis internasional Australia Open 2021 mengalami pengunduran jadwal hingga Februari.
Pada Rabu (2/12/2020), masih berlangsung negosiasi antara Asosiasi Tenis Australia (AT) dan pemerintah Negara Bagian Victoria.
"Kami masih bernegosiasi mengenai langkah-langkah pencegahan penularan virus corona," kata pernyataan AT.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.