KOMPAS.com - Ivan Rakitic memutuskan kembali ke Sevilla setelah enam tahun berseragam Barcelona. Di Barca, Rakitic memenangkan berbagai trofi.
Ia memenangi Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, bahkan Liga Champions. Gelar Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub juga tak luput.
Barcelona boleh menjadi klub yang mendatangkan banyak gelar bagi Rakitic. Total 13 trofi ia raih selama enam musim berbaju Blaugrana.
Namun, di Sevilla, meski hanya mengemas satu trofi (Liga Europa 2013-2014), adalah sebenar-benarnya rumah bagi gelandang asal Kroasia tersebut.
Baca juga: Resmi, Rakitic Pemain Pertama yang Pergi dari Barcelona Era Koeman
Di kota terbesar keempat di Spanyol itu, Rakitic menemukan cinta sejatinya.
Cerita pria Kroasia dan sebuah bar di Sevilla
Kisah bermula menjelang Rakitic menandatangani kontrak di Sevilla. Itu terjadi pada 2011.
Sehari sebelum ia menandatangani kontrak di Sevilla, Rakitic merasa gugup.
Saat itu, usianya menginjak 21 tahun. Ia sampai di Sevilla jam 10 malam.
Sebelumnya, Rakitic bermain untuk Schalke 04 selama empat musim dan belum mengenal kultur sepak bola Spanyol.
Dengan ditemani sang kakak, Dejan, ia tiba di sebuah hotel di Sevilla, lalu pergi untuk makan malam.
Setelah menyelesaikan makan malam, Rakitic sulit untuk tidur. Sekali lagi, ia merasa gugup.
"Mari pergi minum dan lalu kita tidur," kata Rakitic kepada kakaknya.
Kata-kata itu kemudian mengubah jalan hidup Rakitic.
Ia bertemu seorang perempuan yang bekerja di bar hotel tersebut. Seorang pramusaji.
Semenjak itu, hidupnya berjalan lambat seperti dalam film.
"Dia sangat cantik sekali. Saya berkata kepada diri saya, 'Oke, Sevilla. Saya suka tempat ini'."
Namun, Rakitic belum bisa berbahasa Spanyol saat itu, meski ia bisa berbahasa Jerman, Inggris, Italia, Perancis, atau Serbia-Kroasia.
Ia hanya bisa mengatakan "Hola" pada perempuan itu. Tidak lebih.
Di bar hotel itu pula, kakak Rakitic mendapat panggilan telepon dari tim lain.