KOMPAS.com - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, mendapat kritik keras dari sesama petenis menyusul keputusan mengenai pelaksanaan US Open 2020.
US Open 2020 akan berlangsung pada 24 Agustus-13 September mendatang di Stadion USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York City, Amerika Serikat.
US Open 2020 tidak akan mempertandingkan babak kualifikasi.
Keputusan itu berdampak terhadap petenis yang memiliki ranking rendah.
Mitchell Kruger, pemain peringkat ke-195 dunia, mengkritik Novak Djokovic yang menjadi presiden dewan pemain.
Baca juga: Novak Djokovic Yakin Bisa Raih Gelar Grand Slam Terbanyak
Kritik itu ia kemukakan sebagai respons setelah Djokovic mengatakan ia tidak sabar US Open 2020 bisa dimulai.
"Sebagai presiden dewan pemain, Djokovic bertanggung jawab untuk memastikan semua pendapat pemain bisa didengar. Dia gagal melakukannya," kata Kruger dikutip dari BolaSport.com.
Kruger juga memastikan protesnya tersebut bukan karena masalah finansial.
"Protes saya tidak ada hubungannya dengan kompensasi finansial. Saya mendapat cek setiap dua minggu sekali untuk membantu saya," ucap dia melanjutkan.
Baca juga: Cuma Boleh Bawa Satu Pelatih, Novak Djokovic Sebut Rencana Aturan US Open Mustahil
Mitchell Kruger bukan satu-satunya petenis yang mengkritik Djokovic.
Petenis putri asal Belanda, Kiki Bertens, memprotes sikap Djokovic saat bermain pada Adria Tennis Tour di Belgrade, Serbia.
Bertens menganggap Djokovic tidak memberi contoh menjaga diri dari kontak fisik.
Padahal, menjaga jarak dan kontak fisik adalah salah satu standar sikap pada masa pandemi virus corona.
"Djokovic berfoto dan bersalaman dengan semua orang. Bagaimana mungkin dia bisa melakukannya?" ucap Bertens. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.