Di Pesta Ultah Neymar, Herrera Dilarang ke Kamar Mandi oleh Istrinya

KOMPAS.com - Gelandang Paris Saint-Germain Ander Herrera mengungkapkan kisahnya saat dirinya menghadiri pesta ulang tahun rekan setimnya, Neymar.

Neymar merayakan ulang tahun ke-28 dengan mengundang rekan-rekan setimnya di PSG.

Marco Verratti, Edinson Cavani, Angel Di Maria, hingga Herrera adalah beberapa pemain PSG yang diundang ke pesta ulang tahun penyerang asal Brasil tersebut.

Ulang tahun ke-28 Neymar jatuh pada 5 Februari 2020, atau sehari setelah PSG berhadapan dengan Nantes.

Baca juga: PSG Bersikeras Pertahankan Kylian Mbappe dan Neymar

Tentu saja, seperti menjadi kebiasaan setiap musim, Neymar selalu absen saat jadwal main PSG berdekatan dengan ulang tahunnya.

Menjelang lawan Nantes itu, Neymar didera cedera tulang rusuk.

Padahal sebelum itu, menggelar sebuah pesta ulang tahun di salah satu kelab malam di Paris.

Herrera pun menceritakan kisahnya dalam pesta tersebut.

"Dia (Neymar) menyewa studio dan mengaturnya sehingga pria yang datang dengan istri berada di lantai atas, sementara pria lajang berada di lantai bawah," terang Herrera kepada La Resistencia, dilansir dari Goal.

Kebetulan, Herrera datang bersama sang istri.

"Tentu saja, istri saya tidak membiarkan saya pergi ke kamar mandi yang berada di lantai bawah," ucap dia.

"Sejujurnya, saat Neymar mengatur sesuatu, itu ia lakukan dengan sesuka hatinya."

AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT Gelandang Paris Saint-Germain asal Spanyol, Ander Herrera berikan keterangan di konferensi pers pada 13 September 2019 di Paris pada malam pertandingan sepakbola L1 Prancis melawan Strasbourg.

"Dia melakukan hanya untuk bersenang-senang. Saya kemudian memberinya selamat," ujar Herrera.

Pelatih PSG Thomas Tuchel sempat menanggapi pesta perayaan ulang tahun Neymar.

Baca juga: Demi Jadi Pesepak Bola Terbaik, Mbappe Disarankan Hengkang dari PSG

"Saya selalu melindungi pemain saya karena saya benar-benar mencintai tim ini," kata Tuchel pada konferensi pers jelang laga kontra Nantes.

"Pesta itu membuat saya agak kesulitan untuk membela para pemain, konteksnya tidak hanya tentang hitam dan putih," ucap Tuchel menambahkan.