Lautaro Martinez Bakal Jadi "Ban Serep" di Barcelona, tetapi...

KOMPAS.com - Barcelona berambisi merekrut penyerang muda yang berseragam Inter Milan, Lautaro Martinez.

Barcelona merayu Inter dengan berbagai cara demi mendapatkan seseorang yang pas menggantikan Luis Suarez di lini depan.

Usia dan performa Lautaro Martinez terlihat memiliki masa depan cerah. Musim ini, dia memiliki rasio 0,5 gol per laga di Serie A, kasta tertinggi Liga Italia.

Lebih tepatnya, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah mengoleksi 11 gol dalam 22 penampilan di Liga Italia. Lautaro juga mengumpulkan 3 assist.

Baca juga: Barcelona Tentukan Nasib Lionel Messi Pekan Depan

Melihat performa Lautaro, Barcelona kepincut. Pemain asal Argentina itu bisa menjadi suksesor Luis Suarez yang sudah di makan usia.

Akan tetapi, legenda Barcelona, Rivaldo, mewanti-wanti agar Lautaro tak gegabah memutuskan untuk menerima rayuan El Barca.

Sebab, kata Rivaldo, skuad berjuluk Blaugrana itu masih bakal mengutamakan Suarez sebagai ujung tombak.

Sebaliknya, Lautaro hanya bakal menjadi "ban serep" Luis Suarez.

"Luis Suarez saya rasa masih bisa bermain dua-tiga tahun lagi selain itu masih ada Antoine Griezmann," kata Rivaldo dikutip Metro dari Betfair Column.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Barcelona Raih Gelar Liga Champions Kelima

"Jika ke Barcelona, dia bisa-bisa malah lebih banyak di bangku cadangan dan itu tidak baik untuknya," ungkap dia.

Hanya saja, jika pandangan Barcelona untuk mencari sosok pengganti Suarez lebih dini, hal tersebut adalah langkah tepat.

"Andai Barcelona berpikir tentang suksesor Suarez maka Martinez akan menjadi pembelian yang sangat baik," terang pria yang berseragam Blaugrana pada tahun 1997 sampai 2002.

Kendati demikian, membajak Lautaro dari Inter Milan bukanlah perkara mudah.

Inter memagari Lautaro Martinez dengan harga setinggi langit yakni 111 juta euro atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Baca juga: Hati Lautaro Martinez Dianggap Sudah Tidak di Inter Milan

Belum lagi di masa pandemi seperti saat ini, jumlah tersebut membuat Barcelona berpikir dua kali.

"Inter meminta bayaran besar dan dengan pandemi virus corona yang menyebabkan krisis keuangan klub."

"Barcelona perlu mengevaluasi situasinya dan memutuskan apakah mereka punya cukup uang untuk menyelesaikan transfer," tandasnya.