KOMPAS.com - Eks penyerang timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, bercerita sedikit soal pengalamannya memperkuat Sampdoria.
Kurniawan Dwi Yulianto menjadi salah satu pemain Indonesia yang beruntung bisa merasakan atmosfer sepak bola Eropa.
Tepatnya pada 1993, pria yang akrab dipanggil "Si Kurus" itu terbang ke Italia untuk bergabung dengan klub Serie A, Sampdoria.
Kurniawan masuk ke Sampdoria sebagai bagian dari program Primavera gagasan PSS.
Ia tidak sendiri. Kurniawan menuju Sampdoria bersama kiper Kurnia Sandy.
Baca juga: Kurniawan DY: Kesejahteraan Atlet Perlu Diperhatikan
Dalam bincang-bincang bersama Garuda Nusantara, Kurniawan menjelaskan bahwa saat itu PSSI dan Sampdoria melakukan sebuah kerja sama sehingga hal tersebut dapat terjadi.
Karena hal tersebut ia pun menyadari bahwa sepakbola benar-benar merupakan dunia yang luas.
Mulai dari situ Kurniawan pun mulai meramu asa dan mempunyai keinginan agar dapat menghasilkan sesuatu untuk keturunannya nanti.
"Memang ada kerja sama dengan Sampdoria, saya saat itu baru sadar ternyata sepak bola itu luas," ujarnya, seperti dilansir dari BolaSport, Jumat (5/6/2020).
"Mulai dari situlah mimpi saya berubah. Saya punya keinginan bagaimana menghasilkan sesuatu dari sepak bola yang bisa bertahan sampai ke anak cucu," imbuhnya.
Baca juga: Kurniawan DY Sebut Pembinaan Pemain Muda Indonesia Terlalu Dipaksakan
Kurniawan juga menyebutkan kala itu dirinya masih sangat muda untuk mengikuti program tersebut.
Padahal program tersebut banyak diisi oleh pemain yang sudah mendekati usia 20 tahun.
"Saat itu ada kompetisi Primavera untuk pemain berusia 23 tahun ke bawah, umur saya masih 17 tahun," ungkap pria yang kini menjadi pelatih Sabah FA itu.
Dari program tersebut pula dirinya merasakan sebuah keberuntungan yang sangat besar.
Bagaimana tidak? Kurniawan dinilai mempunyai talenta sehingga dirinya dapat masuk ke tim senior Sampdoria.