KOMPAS.com - Kisruh Presiden UFC, Dana White, dengan petarung Jon Jones belum menemui ujung. Ancaman Jones untuk meninggalkan UFC pun diladeni dingin oleh White.
Jon Jones adalah salah satu petarung terbaik di olahraga mixed martial arts.
Jagoan divisi kelas berat ringan ini adalah petarung pound-for-pound terbaik di UFC sekarang, mengungguli Khabib Nurmagomedov dan Stipe Miocic.
Namun, petarung asal New York, Amerika Serikat, tersebut mengaku siap meninggalkan UFC setelah organisasi tersebut, tepatnya Dana White, menolak memberinya bayaran yang ia anggap memadai untuk melakoni duel super kontra Francis Ngannou di kelas berat.
Baca juga: Murka dengan Dana White, Jon Jones Minta Dilepas dari UFC
Francis Ngannou memegang ranking sebagai penantang kedua di divisi kelas berat sehingga banyak fans menginginkan duel tersebut terwujud.
Beberapa hari lalu, Jon Jones menuduh Dana White sebagai seorang pembohong karena mengatakan Jones ingin "uang di level Deontay Wilder" yang diyakini berada di angka 30 juta dolar.
"Saya tak menghasilkan setengah dari uang Dionte Wilder. Jika reputasi saya membuat saya kurang dihargai seperti ini, lepaskan saja saya dari kontrak UFC sepenuhnya. Saya yakin ada promotor lain yang bakal memanggil," cuit Jones akhir pekan kemarin.
Kini, Dana White kembali berkomentar. Ia tak takut kehilangan petarung terbaiknya itu.
"Jon Jones adalah salah satu petarung terhebat di olahraga ini," tutur White seperti dikutip dari The Canadian Press.
"Keputusan perihal kariernya adalah hak sang petarung. Realitasnya adalah ia telah menghasilkan uang cukup dari bertarung hingga sekarang berada di posisi untuk pensiun dan tak pernah bekerja lagi sepanjang hidupnya."
Baca juga: Bos UFC Ungkap Alasan Gagalnya Duel Jon Jones Vs Francis Ngannou
Jon Jones telah 11 kali berhasil mempertahankan gelar di divsii berat 205 pound (92 kg).
Kendati masih terpandang sebagai salah satu petarung terbaik di olahraga ini, Jon Jones beberapa kali terlibat masalah di luar oktagon.
Ia terlibat tabrak lari di Albuquerque, New Mexico, pada 2015.
Gelarnya dicabut dua kali, yakni setelah insiden tabrak lari tersebut pada 2015 dan sekali ketika gagal tes obat-obatan terlarang pada 2017.
Ia juga sempat kehilangan gelar interim setelah kedapatan positif di tes obat terlarang pada 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.