Ditolak Boston, WWE Masih Cari Lokasi untuk Adakan SummerSlam

KOMPAS.com - World Wrestling Entertainment (WWE) harus menerima pil pahit usai pemerintah kota Boston melarang diadakannya ajang SummerSlam di kota tersebut.

Hal itu dikatakan langsung oleh Wali Kota Boston, Marty Walsh, yang mengatakan bahwa wilayahnya masih menutup kegiatan untuk khalayak ramai, termasuk WWE.

Maka dari itu, WWE mau tidak mau harus merelokasi salah satu acara besarnya tersebut.

WWE sendiri berharap masih bisa mengikuti jadwal SummerSlam yang sudah ditentukan sebelumnya.

Hal itu dikarenakan banyaknya daerah di Amerika Serikat yang kembali mengizinkan para penonton menghadiri sebuah acara olah raga.

Aturan tersebut baru akan terealisasikan mulai bulan Juni 2020.

Namun, izin tersebut hanya dikeluarkan untuk 25 persen dari jumlah penonton yang tersedia di tempat diadakannya acara tersebut.

Hal itu pula yang menjadi alasan WWE ingin jadwal yang sudah mereka buat tetap berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Rey Mysterio Ingin Kontraknya di WWE Dilanjutkan Sang Anak

Untuk saat ini kandidat terbesar dipegang oleh Florida dan Georgia, daerah Selatan Amerika Serikat.

Dilansir dari Wrestling Votes via Ring Side News, ada kemungkinan penyelenggaraan WWE SummerSlam akan diundur menjadi bulan September.

Hal itu karena keinginan Presiden Amerika Serikat yang juga WWE Hall of Famer, Donald Trump, yang mau kegiatan olah raga kembali berjalan normal pada bulan September.

WWE sedang merelokasi dan menjadwal ulang SummerSlam sehingga kejelasan NXT Takeover di SummerSlam Weekend pun menjadi tidak menentu.

Tidak hanya itu, bahkan upacara WWE Hall of Fame ikut terkena imbasnya karena rencananya akan diadakan di SummerSlam Weekend.

WWE saat ini lebih memprioritaskan relokasi WWE SummerSlam ketimbang memikirkan kedua hal tersebut. (Rinaldy Azka Abdillah)