Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Korupsi Rp 850 Juta Lebih, Syed Saddiq Membantah Secara Tegas

Kompas.com - 15/05/2020, 13:52 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, menekankan bahwa ia tak bersalah terhadap segala tuduhan korupsi yang dilayangkan kepadanya.

Dugaan korupsi Syed Saddiq muncul setelah Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) menyelidiki laporan hilangnya uang sebesar 250.000 ringgit atau sekitar Rp 857 juta dari kotak aman di rumahnya pada 29 Maret 2020.

Pria berusia 27 tahun ini mengaku hanya sedikit orang yang tahu kombinasi kotak aman tersebut, yang terakhir ia buka sendiri pada 13 atau 14 Maret.

Penyelidikan tersebut berkaitan dengan Pasal 17 (a) dari Undang-undang MACC terkait gratifikasi dan suap.

Baca juga: Usai Mundur dari Menpora, Syed Saddiq Dikaitkan dengan Kasus Korupsi

"Kami memberinya waktu untuk merapihkan detail-detail karena negara ini tengah dalam pembatasan pergerakan," tutur seorang sumber yang terkait dengan penyelidikan ini kepada FMT.

Hal ini juga berarti bahwa penyelidikan MACC untuk mengumpulkan informasi dari bank-bank terkait mengalami hambatan karena para petugas mereka harus bekerja dari rumah.

Menyikapi hal ini, Syed Saddiq mengutarakan dengan tegas bahwa ia menolak segala tudingan korupsi.

Ia mengatakan bahwa uang yang hilang tersebut merupakan tabungan hasil gaji dan tunjangannya saat menjadi menteri.

Syed Saddiq mengatakan bahwa ia tak paham kenapa seorang menteri harus melakukan korupsi.

Baca juga: Tottenham Vs Man United, Calon Partai Perdana Kembalinya Liga Inggris

"Hingga sekarang, saya tak mengerti kenapa seorang menteri perlu melakukan korupsi. Kami dibayar mahal, memiliki tunjangan tinggi, dan hal tersebut tak termasuk bonus yang kami terima," tuturnya lewat sebuah pernyataan resmi bebarapa hari lalu.

Syed Saddiq mengutarakan bahwa ia menerima 55.000 RM (Rp 188 juta) per bulan sebagai menteri dan perwakilan dari kota Muar.

Ia menerima beberapa tunjangan lain seperti 70.000 RM (Rp 240 juta) untuk liburan tahunan, 180 RM (Rp 615.000) untuk makan dan minum sehari-hari, serta 10.000 RM (Rp 34 juta) untuk biaya pindah rumah.

Ketua Pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) ini juga menerima bonus satu kali sebesar 42.000 RM (Rp 143 juta) demi pembelian set makan serta uang sebesar 150.000 (Rp 512 juta) setelah ia berhenti dari posisinya sebagai menteri.

Syed Saddiq mengaku bahwa ia tak pernah memberikan kontrak ke pihak lain selama menjadi menteri. Ia kukuh mengatakan kalau semua kontrak diberikan melalui panitia tender.

Baca juga: Menpora Malaysia Syed Saddiq Alami Radang Usus Buntu, Kenali Ciri-cirinya!

Selain itu, ia juga mengaku selalu melakukan tender terbuka untuk semua kontrak dan menjadi salah satu menteri yang mendeklarasikan asetnya.

Syed Saddiq juga mempertanyakan kenapa ia harus membuat laporan polisi jika uang yang hilang dari rumahnya merupakan hasil suap dan korupsi.

Menteri termuda di kabinet pemerintahan Malaysia tersebut mundur dari jabatannya pada akhir Februari 2020 karena ia "tak ingin bekerja dengan para koruptor" setelah aliansi politik Perikatan Nasional memegang mayoritas di pemerintahan sejak Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com