KOMPAS.com - Peran sang ayah berpengaruh besar terhadap kesuksesan Khabib Nurmagomedov di ajang UFC.
Khabib Nurmagomedov sangat beruntung memiliki sosok ayah bernama Abdulmanap Nurmagomedov.
Melalui Abdulmanap, Khabib menerima pelajaran berharga yang membuatnya menjadi salah satu petarung yang paling diperhitungkan di UFC.
Menariknya, sebelum menjadi seperti sekarang, Khabib bercerita bahwa sang ayah sempat tak setuju jika dirinya menjadi atlet.
Abdulmanap, menurut Khabib, menginginkan putranya memiliki karier di bidang lain.
Baca juga: Legenda UFC Sebut 5 Petarung Berstatus GOAT, Tak Ada McGregor ataupun Khabib
"Ayah saya ingin saya sekolah tetapi saya ingin menjadi atlet profesional. Dia dan saya memiliki perbedaan pendapat tentang masalah ini," ujarnya, seperti dilansir dari laman resmi UFC.
"Ayah saya akhirnya menyadari bahwa saya memiliki bakat untuk bertarung dan dia mulai mendidik saya untuk menjadi petarung terbaik pada 2005," ucapnya menambahkan.
Sekitar tiga tahun setelahnya atau pada 2008, Khabib memulai debut MMA profesionalnya.
Lawan pertama The Eagle - julukan Khabib - adalah Vusal Bayramov pada kejuaraan di Rusia bernama CSFU.
Setelah sukses dalam beberapa laga selanjutnya, Khabib Nurmagomedov merasa memiliki bakat dan dorongan untuk mengambil hal-hal lebih hebat.
Baca juga: Gagal Lawan Khabib Nurmagomedov, Tony Ferguson Juga Dilarang Bertarung 2 Bulan
"Saya menyadari hal itu ketika saya memenangkan Kejuaraan Dunia Sambo pada 2010," ujar Khabib.
"Saya kemudian berlatih lebih keras dan mulai bekerja menuju impian saya menjadi petarung UFC," ucapnya meneruskan.
Impian Khabib bergabung dengan UFC tercapai pada 2012.
Ia pun harus merantau dari Rusia menuju Amerika Serikat agar lebih mudah dalam hal komunikasi dengan pihak UFC.
Untuk mengasah bakatnya, Khabib Nurmagomedov berlatih di American Kickboxing Academy (AKA). Dia juga bergabung dengan agen pemain, Dominance MMA.