KOMPAS.com - Mantan bek Manchester United, Patrice Evra, mengaku mendapat ancaman pembunuhan setelah ia terlibat insiden rasisme dengan Luis Suarez.
Patrice Evra pernah membela Manchester United pada periode 2006-2014.
Selain beragam trofi bergengsi yang ia raih bersama Manchester United, eks pemain asal Perancis itu juga sempat menjadi sorotan karena bersitegang dengan Luis Suarez pada kompetisi Premier League musim 2011-2012.
Pada sebuah pertandingan Premier League yang digelar di Stadion Anfield, 15 Oktober 2011, Evra terlibat sebuah insiden dengan Suarez yang saat itu merupakan penyerang andalan Liverpool.
Baca juga: Patrice Evra: Sir Alex Ferguson Bikin Pemain Man United Jadi Seperti Robot
Suarez diduga telah melontarkan kata-kata berbau rasisme kepada Evra. Akibat ulahnya tersebut, penyerang asal Uruguay itu mendapat hukuman berat berupa larangan bermain delapan laga plus denda sebesar 40.000 poundsterling.
Setelah kejadian tersebut, Evra mengungkapkan bahwa ia menerima ancaman dari orang-orang yang mengaku sebagai penggemar Liverpool.
Teror berupa ancaman pembunuhan itu ia dapatkan melalui surat yang dikirimkan ke pihak klub.
"Manchester United menerima banyak surat ancaman yang ditujukan kepada saya," ungkap Evra seperti dikutip dari Goal.
"Dalam surat tersebut, banyak orang yang berkata 'Kami berada di penjara, kami adalah fans Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuhmu dan keluargamu," tutur Evra.
Baca juga: Ikatan Luis Suarez dan Legenda Inter Milan Lewat Sepatu
Akibat adanya ancaman tersebut, Evra sampai harus menyewa pengawal khusus untuk menjaganya.
"Selama dua bulan, saya selalu dikelilingi pengawal kemana pun saya pergi. Mereka tidur di depan rumah saya. Kemana pun saya pergi, pengawal selalu mengikuti," ujar Evra.
"Itu adalah waktu yang sangat sulit, tetapi saya tidak begitu takut. Keluarga saya takut, termasuk istri dan saudraa saya, tetapi saya tidak," ucap Evra.
Evra kemudian meninggalkan Manchester United pada 2014 untuk bergabung dengan Juventus.
Adapun, Suarez pada waktu yang sama hijrah ke Spanyol setelah menerima pinangan Barcelona.
Baca juga: Saat Evra Sudah Turunkan Ego, Suarez Justru Menolak Berjabat Tangan
Sebelum partai final Liga Champions 2015 yang mempertemukan Barcelona dengan Juventus, Suarez dikabarkan sudah meminta maaf kepada Evra.
Sementara itu, pihak Liverpool juga menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada Evra.
"Saya menerima surat elektronik dari chairman Liverpool yang isinya permintaan maaf atas kejadian beberapa tahun lalu," kata Evra.
"Dia berkata bahwa saya akan mendapat sambutan di Liverpool jika saya membutuhkan sesuatu. Itu benar-benar membuat saya tersentuh karena lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," pungkas Evra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.