KOMPAS.com - Indra Sjafri memberikan jawaban bijak ketika berbicara soal peluang melatih di luar negeri.
Indra Sjafri yang saat ini menjabat sebagai direktur teknik PSSI menjadi tamu spesial dalam acara Sport Talk yang diadakan Kompas.com melalui live Instagram pada Sabtu (25/4/2020).
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada Indra dalam sesi tanya jawab adalah bagaimana sikapnya jika mendapat tawaran melatih di luar negeri.
Secara tersirat, Indra bakal menolak jika mendapat tawaran melatih di luar negeri.
Sebab, pelatih asal Sumatera Barat itu masih ingin berkontribusi memajukan sepak bola Indonesia.
Baca juga: Asal-usul Slogan Semangat Menolak Menyerah yang Temani Perjalanan Karier Indra Sjafri
"Indonesia masih butuh banyak pelatih, terutama pelatih yang punya integritas dan benar-benar memahami sepak bola Indonesia," ujar Indra.
Mantan pelatih timnas U-19 Indonesia itu menambahkan, sepak bola Indonesia masih membutuhkan banyak perbaikan.
Bersama pelatih-pelatih lokal lain, ia bertekad membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Dari dulu saya menilai kemampuan individu pemain kita memang belum mumpuni. Oleh sebab itu, saya memiliki konsep untuk memperbaiki itu," ujar Indra
Baca juga: Indra Sjafri Ungkap 4 Kelemahan Sepak Bola Indonesia
Indra juga menyampaikan, perbaikan kualitas sepak bola Indonesia harus dimulai dari level paling mendasar, yaitu individu pemain.
Sebab, menurut Indra, timnas yang berkualitas bisa tercipta karena adanya pemain-pemain yang bagus.
"Kalau ingin kualitas timnas bagus, harus dari individunya yang bagus," ucap Indra.
"Kualitas individu (pemain) bisa dikembangkan mulai dari SSB sampai ke klub-klub profesional, yang namanya Liga 1. Di sanalah kualitas pemain kita bisa dilihat."
Baca juga: Indra Sjafri Sebut NTT Menjadi Tempat Paling Berkesan Selama Blusukan Mencari Pemain
"Kalau pemain kita punya skill bagus, kemampuan taktikal bagus, fisik dan mental juga bagus, kita sebagai pelatih akan mudah meramu pemain-pemain itu di timnas."
"Tetapi, kalau individunya belum mumpuni, maka pelatih timnas akan mengalami kesulitan mencapai prestasi, yang akhirnya keputusan yang diambil federasi yaitu mengganti pelatih A dengan pelatih B, begitu seterusnya."
"Itu tidak efektif dalam membangun timnas yang bagus," kata Indra menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.