Eks Pejudo yang Dicoret dari Asian Para Games Lelang Bajunya untuk Covid-19

KOMPAS.com - Mantan atlet Blind Judo asal Aceh yang pernah wakil Indonesia di Asian Para Games 2018, Miftahul Jannah, melelang baju judo kebanggaannya.

Nama Miftahul Jannah sempat ramai diperbincangkan karena tak ingin melepas hijabnya ketika hendak bertarung di Asian Para Games 2018 cabang olahraga Blind Judo kelas 52 kg.

Alhasil, Miftah harus didiskualifikasi karena dalam aturan tidak diperkenankan mengenakan hijab saat bertarung mengingat dianggap membahayakan.

Keteguhan akan prinsipnya tersebut membuat dia menyimpan baju judo sebagai simbol perjuangan.

Baca juga: Menpora Pastikan Ada Bonus bagi Miftahul Jannah, Atlet yang Didiskualifikasi

Bersamaan dengan simbol perjuangan tersebut, dia ingin kembali berjuang melawan wabah penyakit virus corona atau Covid-19 yang berkecamuk di dunia.

Miftah rela melelang salah satu baju kesayangannya tersebut dan keuntungan sepenuhnya akan didonasikan di masyarakat sekitarnya.

"Saya ingin melelang baju yang penuh sejarah suka duka bagi miftah untuk membantu negeri ini," kata Miftah kepada Kompas.com.

Lebih lanjut, kenangan baju judo tersebut juga mengingatkan kepada sosok Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Imam Nahrawi.

Baca juga: Setelah Didiskualifikasi di Judo, Miftahul Jannah Beralih Tekuni Catur

"Dalam kondisi tertekan saat itu, Bapak Imam Nahrawi langsung datang untuk memberikan miftah semangat dan motivasi," terang dia.

Adapun lelang dibuka mulai 17-22 April 2020. "Baju ini saya lelang dengan harga dimulai Rp 3 juta," terang dia.

Melalui baju judo itu pula, Miftah berjuang melawan keterbatasan dengan mempersiapkan segalanya demi mengharumkan nama bangsa di ranah internasional.

Akan tetapi, persiapan Januari hingga Oktober 2018 terhalang karena aturan pertandingan.

"Miftah tidak akan berlaga jika kerudung saya jadi taruhannya," tegas dia.

Kali ini, Miftah kembali ingin keterbatasan yang dia miliki menghalangi untuk saling berbagi dan peduli.

Baca juga: Didiskualifikasi karena soal Jilbab, Miftahul Jannah Tak Menyesal

"Miftah tidak mau keterbatasan anak disabilitas dipandang sebelah mata," tegas dia.

"Keterbatasan bukan berarti anak-anak disabilitas tidak peduli dengan negeri ataupun saudara-saudara sekitar yang terdampak virus corona."

"Saya bersyukur masih bisa membantu dengan melelang baju ini," tandas dia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Assalamualaikum Perkenalkan nama saya Miftahul jannah Saya berasal dari Aceh. Saya atlet blind judo Indonesia mewakili Asian para game's 2018 Asal kontingen Jabar. Di kesempatan ini saya (Miftah) ingin melelangkan baju yang penuh sejarah suka duka untuk miftah, maupun Indonesia Kali ini miftah merelakan baju miftah untuk membantu nageri ini melawan corona. Dengan hasil lelangan ini akan miftah serahkan untuk melawan corona Aslasan miftah melelang baju Pertama jelas untuk membantu negeri ini Dan juga baju nya tidak akan bisa miftah gunakan untuk berlaga kembali Dikarenakan ada peraturan yang berbenturan dengan miftah. Walaupun miftah tidak bisa berkarir di judo tapi miftah masih tetap menjadi atlet di cabang olahraga catur. Sebelum miftah mengabari awak media Miftah sudah minta izin dengan pelatih miftah bernama buddy hidaya pelatih jawa barat Dan pendamping miftah alam syah asal aceh. Banyak sejarah di baju ini Sampai ketika itu miftah sempat kesal sama ayah dan pak alam syah Kerana pak alam sempat meminta bujuk miftah agar menurunkan sedikit ego miftah. Setiba ayah dan pak alam di tempat pertandingan JXPO kemayoran Miftah penjelasan berita sebenarnya Dan mif minta maaf kepada ayah Karena ayah datang miftah tak bisa bertanding sesuai harapan ayah. Dihari itu pula miftah di diskualifikasi karena tidak ingin melepas hijab. Miftah tau peraturan itu 1 hari sebelum pertandingan. Rasa sedih rasah kecewa bercampur menjadi satu Merasa kegagalan yang sangat besar. Tapih alhamdulillah miftah mendapatkan dorongan dan dukungan langsung dari krabat miftah dan alhamdulillah sekali di malam itu juga sesosok mentri pemuda dan olahraga Bapak imam nahrawi langsung datang untuk memberikan miftah semangat dan motivasi. Dan miftah punya 1 janji sama ayah Miftah tidak akan berlaga jika tudung miftah jadi taruhannya Berhubung pada tgl 0202/2020 ayah meninggal Inilah miftah melepaskan baju miftah untuk sebagai bukti kepada ayah Tampa judo miftah masih bisa membanggakan ayah Tampa judo insyaallah miftah akan sekolahkan adik2 hingga selesai Walaupun disaat ini penuh dengan ujian Insyaallah pasti allah memberikan jalan ke pada hamba-nya yang sungguh-sungguh

A post shared by miftahul jannah blindjudo???????? (@miftahul_judo) on Apr 16, 2020 at 7:48am PDT